Melalui metode baru ini, para peneliti akan dapat dengan mudah menyimpan ratusan bahkan ribuan sperma beku tikus dan menaruhnya ke dalam satu buku. Buku tersebut dijuluki sebagai “Buku Sperma”. Hal ini tentunya lebih memudahkan, tidak boros, dan tidak banyak menghabiskan ruang.
Untuk menjaga kualitas dari sperma tersebut agar dapat disimpan dan digunakan kembali dalam percobaan, maka buku sperma pun akan disimpan dalam freezer pada suhu -30°C.
Tim peneliti juga ingin menentukan apakah sperma akan tetap kuat dalam perjalanan bahkan menempuh puluhan mil, dan jawabannya ternyata benar, sangat memuaskan.
Baca Juga: Di Vietnam, Daging Tikus Menjadi Makanan Populer yang Digilai
Menurut penulis senior, Teruhiko Wakayama, juga dari Universitas Yamanashi di Jepang, mengatakan, “Sekarang diakui bahwa sumber daya genetik adalah aset bagi masa depan umat manusia. Meskipun banyak sifat genetik tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup, namun perlu untuk melestarikannya tergantung pada konteks lingkungan.
Metode pengawetan lembaran plastik dalam penelitian ini akan menjadi metode yang paling cocok untuk pengawetan yang aman dari sejumlah besar sumber daya genetik yang berharga karena ketahanannya terhadap kerusakan dan lebih sedikit ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan.”
Kemungkinan, semakin ke depan, buku sperma dan metode transportasi ini akan terus disempurnakan oleh para peneliti. Ini tentunya sangat mempengaruhi bidang mereka di seluruh dunia.
Baca Juga: Karut-Marut Pagebluk Pes Pertama di Hindia Belanda
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR