Aleksandr Voznesensky, direktur utama salah satu raksasa pengembang kapal laut Rusia mengumumkan bahwa pihaknya telah membangun sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir terapung di salah satu galangan kapal negeri itu.
Ia menyebutkan, pembangkit nuklir terapung ini diperkirakan akan siap digunakan tahun 2016 mendatang. Disebut sebagai floating power station atau PEB, "kapal laut" itu diberi nama Akademik Lomonosov.
Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Cina sejauh ini telah mempertimbangkan pengembangan pembangkit nuklir terapung. Namun sejauh ini, belum ada rencana yang terealisasi dan masuk dalam fase konstruksi.
Kelebihan utama dari pembangkit nuklir terapung sudah jelas, yakni menghadirkan sumber energi ke kawasan yang saat ini tidak dapat terjangkau listrik. Rusia sendiri memiliki banyak lokasi di kawasan timur negerinya yang sulit berkembang menjadi daerah maju karena biaya untuk membangun pembangkit listrik yang jauh dari mana-mana sangat mahal.
Akademik Lomonosov, kapal pembangkit listrik itu akan dilengkapi dua buah reaktor KLT-40 berbobot 21.500 ton yang dimodifikasi untuk menjadi pemasok listrik bagi kawasan eksternal. Voznesensky menyebutkan, kendaraan laut bertenaga nuklir sendiri telah terbukti aman selama 50 tahun terakhir.
Banyak negara yang secara rutin menggunakan kapal bertenaga nuklir mulai dari kapal selam, sampai kapal pemecah es. Voznesensky juga yakin bahwa desain kapal laut pembangkit nuklir ini dibuat sedemikian rupa sehingga mampu bertahan menghadapi tsunami atau tabrakan dengan daratan atau kapal lain.
Meski demikian, Akademik Lomonosov yang operasionalnya dikerjakan oleh 69 orang dan sudah mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh International Atomic Energy Agency ini, tidak mampu memasok daya bagi dirinya sendiri. Ia perlu ditarik oleh kapal lain ke tempat tujuan.
Voznesensky menyebutkan, rencananya untuk membangun armada kapal pembangkit nuklir saat ini sudah berjalan dan akan siap menyediakan listrik bagi sejumlah kota di Rusia, khususnya untuk menghadirkan pemanasan bagi rumah-rumah dan tempat usaha.
Akademik Lomonosov mampu menghasilkan listrik sebesar 70MW yang cukup untuk memasok energi bagi kota dengan 200 ribu penduduk. Voznesensky menyebutkan bahwa kapal-kapal seperti ini juga bisa digunakan untuk melakukan desalinasi, dan mampu menghadirkan 240 ribu meter kubik air bersih per hari.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR