Sekelompok peneliti di Cina berhasil menggunakan sel yang ada di urine manusia untuk menumbuhkan gigi. Dalam percobaan, mereka berhasil menumbuhkan gigi pada ginjal tikus.
Penelitian yang diketuai oleh Duanqing Pei dari Chinese Academy of Sciences in Guangzhou, mengubah sel yang dikumpulkan dari urine menjadi apa yang disebut dengan pluripotent stem cells, yang bisa menjadi sel apa pun di tubuh. Sel ini kemudian dicampurkan dengan jaringan gigi dari embrio tikus dan ditanamkan di ginjal tikus.
Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Cell Regeneration, seluruh proses ini selesai dalam hitungan pekan: beberapa hari untuk menginkubasi sel, tiga minggu untuk menumbuhkan mereka di ginjal.
Namun demikian, gigi yang tumbuh bukanlah gigi normal. Gigi-gigi ini mungkin tidak lebih berguna dibandingkan dengan gigi palsu kayu milik George Washington, karena gigi tersebut lembut, cacat, dan tidak benar-benar tersambung ke rahang manusia.
Dalam wawancara dengan BBC, Chris Mason, pakar biologi sel punca dari University College London menyebutkan, "urine mungkin salah satu sumber terburuk untuk gigi—karena hanya ada sedikit sel dan efisiensinya saat diubah menjadi sel punca sangat rendah."
Padahal, jika ingin gigi dapat berfungsi, Mason menyebutkan, mereka harus berintegrasi dengan jaringan saraf dan darah di gusi, dan ini merupakan tantangan yang besar.
Namun, meski urine manusia belum dapat menyingkirkan peri gigi, peneliti lain telah menunjukkan cara kreatif dan mengejutkan untuk memanfaatkan kembali emas cair yang kita buat setiap harinya.
Urine sebagai bahan bakar
Pada ajang Maker Faire for innovator 2012 di Lagos, Nigeria, tim yang terdiri dari tiga orang pelajar berhasil membuat generator cadangan yang bisa bekerja dengan bahan bakar urine manusia. Perangkat ini menggunakan sel elektrolitik untuk memecah molekul-molekul yang ditemukan di urine serta mengekstraknya menjadi hidrogen murni.
Hidrogen kemudian dihantarkan melalui silinder boraks untuk dihilangkan kelembapan yang ada, lalu kemudian dikirimkan ke generator. Para pelajar ini kemudian menggunakan katup satu arah untuk mengurangi risiko ledakan dari hidrogen. Hasilnya, satu liter urine bisa memproduksi listrik hingga 6 jam.
Peneliti lain dari Bristol Robotics Laboratory juga telah mengamati urine sebagai sel bahan bakar. Bedanya, mereka menggunakan mikroba untuk mengurai molekul di urine dan memproduksi listrik.
Urine sebagai obat-obatan
Kencing ke gelas umumnya dilakukan untuk diagnosis, bukan pengobatan. Tetapi saat peneliti menganalisa urine dari wanita menopause, mereka menyadari bahwa mereka bisa mengekstrak sebuah obat yang sangat penting—dan berpotensi menguntungkan—yakni obat untuk mengatasi kemandulan.
Saat wanita mendekati masa menopause, ovarium mereka mulai menjadi tuli akan panggilan bulanan dari hormon. Kelenjar di bawah otak kemudian merespons dengan mengeluarkan lebih banyak hormon yang pada akhirnya menstimulasi sel telur untuk tumbuh dewasa di ovarium.
Level hormon-hormon tersebut umumnya rendah pada wanita subur dan memberikan ide cerdas bagi para ilmuwan untuk mengumpulkan urine dari wanita menopause dan mengekstrak serta menyaring hormon yang sangat berharga itu. Akhirnya, ditemukanlah obat kemandulan Menopur dan Pergonal.
Urine sebagai kompos
Saat peneliti mengombinasikan kompos dengan urine manusia, mereka menemukan bahwa mereka telah membuat pupuk yang lebih hebat dibandingkan dengan kompos sendiri. Trik ini tampaknya disebabkan oleh nitrogen yang ada di urine, yang membantu mendongkrak pertumbuhan tanaman.
Meski tidak sebagus pupuk yang dijual secara komersial, urine tersedia secara gratis dan berpotensi menjadi pupuk yang lebih terjangkau serta ramah lingkungan.
Urine sebagai air
Sudah sejak lama orang meminum urine, umumnya untuk alasan kesehatan. Tetapi NASA telah mengembangkan sistem penyaringan untuk mengubah limbah cair manusia seperti keringat dan urine menjadi air bersih untuk diminum. Forward Osmosis Bag (FOB) dibuat agar astronaut punya sumber air minum tambahan saat di ruang angkasa. Namun demikian, FOB juga bisa digunakan di luar ruang hampa udara, dan jika skala teknologi tersebut ditingkatkan, ia bisa membantu menyediakan air minum tambahan bagi seluruh dunia.
Ide-ide di atas tentunya bukanlah cara satu-satunya pemanfaatan urine—orang menemukan hal-hal baru setiap harinya. Kucing saya bahkan juga telah ikut berpartisipasi dengan membuat karya seni di permadani setelah mengganti merek tempat kotoran kucing.
Ide apa lagi yang Anda miliki terkait penggunaan urine?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR