Inilah danau hasil volkano tektonik terbesar di dunia! Danau dengan panjang sekitar 87 kilometer dan lebar 27 kilometer ini menyimpan kisah sejarah geologi yang begitu dahsyat. Danau Toba adalah “saksi bisu” atas peristiwa letusan gunung berapi raksasa (supervolkano) yang terjadi sekitar 74 ribu tahun silam.
Pada masa modern, ekosistem Toba—danau tropis nan elok di lintasan khatulistiwa—meniupkan udara hangat dan angin semilir. Wilayah perbukitan dan dataran rendah memadukan vista yang unik hingga memikat pandangan para pelancong. Dengan modal ini, Toba mampu menjadi daerah tujuan wisata utama di wilayah Indonesia.
Daya tarik wisata Toba meliputi tiga unsur, yaitu keunikan penampilan, latar belakang sejarah, dan fungsi bagi kehidup-an. Toba memiliki ketiga-tiganya. Lantas, apa yang kurang dengan gelar yang disandang Toba?
Para penghuni dan pengelola Toba telah merasakan puncak kejayaan pariwisata danau pada tahun 1996. Ketika itu, angka kunjungan wisatawan (baik dari dalam negeri maupun mancanegara) mencapai 4 juta orang. Namun, angka itu menurun lantaran peristiwa kabut asap tebal yang mengganggu lalu lintas penerbangan di wilayah Sumatera pada tahun 1997. Angka kunjungan wisatawan semakin menurun sebagai akibat berbagai kejadian politik dan krisis ekonomi hebat pada tahun 1998.
Sejak saat itu hingga saat ini jumlah wisatawan ke Danau Toba terus menurun; apalagi semakin parah dengan isu-isu perusakan lingkungan akibat tercemarnya air danau dengan limbah makanan ikan tambak apung maupun sampah dari kegiatan perumahan dan pariwisata. Dibandingkan dengan destinasi lainnya di Indonesia, pariwisata Danau Toba termasuk sangat lamban di dalam pemulihan jumlah kunjungan.
Kini, Toba yang kembali bersolek dan bersama membangun kembali pariwisata ekosistem Danau yang unik ini seolah menyambut kedatangan kelima belas finalis Garuda Indonesia World Photo Contest yang datang berbagai negara (baca juga: Menjadi yang Terbaik dari Keindahan Sumatra Utara). Kalaupun ada tantangan yang menghalangi upaya para fotografer adalah cuaca yang kurang bersahabat. Namun, tantangan bukanlah hambatan. Dengan kreativitas dan kejelian, tentu kemegahan serta keelokan Toba akan terpancar hingga menggetarkan hati.
Tao Toba!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR