Satu dari 20 siswa remaja di Inggris berangkat sekolah dengan mengkonsumsi satu kaleng minuman berenergi dan bukan sarapan yang sehat.
Sedangkan yang sarapan keripik kentang mencapai sepertiganya, seperti terungkap dalam sebuah penelitian oleh sebuah gerakan untuk minum susu, Make Mine Milk, yang didukung Uni Eropa.
Wartawan urusan pendidikan BBC, Hannah Richardson, melaporkan penelitian dilakukan atas 2.000 kaum muda di Inggris yang berusia 12 hingga 18 tahun.
Penelitian juga memperlihatkan empat dari 10 anak tidak sarapan untuk mengurangi berat badan.
Sekretaris Asosiasi Pimpinan Sekolah dan Akademi, Brian Lightman, mengatakan sebagai kepala sekolah dia menyaksikan murid-murid yang sarapannya berupa minuman berenergi, yang disarankan tidak dikonsumsi oleh anak-anak.
"Ketika anak-anak tiba di sekolah, mereka memulai harinya dengan makan atau minum yang sama sekali tidak tepat seperti itu, mereka tidak dalam kondisi yang cocok untuk berada di ruang kelas," tambahnya.
"Mereka bisa menjadi hiperaktif dan bisa memiliki dampak yang amat negatif atas perilakunya."
Pernyataan Red Bull
Lightman mengharapkan agar orang tua menjamin anak-anak mereka mengkonsumsi sarapan yang sehat dan bukan memberi uang untuk membeli sesuatu dalam perjalanan ke sekolah.
"Banyak iklan untuk produk minuman ini yang trendi dan para remaja suka hal-hal yang trendi."
Minuman berenergi yang dipasarkan saat ini mengandung kafein antara 8mg -atau setara dengan secangkir kopi espreso- hingga sampai 400 mg.
Beberapa produk ukuran kecil bahkan ada yang mengandung 175 mg kafein dalam satu botol berukuran 60 ml.
Berdasarkan peraturan, minuman yang mengandung lebih dari 150 mg kafein per liter harus diberi label 'mengandung kafein tinggi' dan otorita pangan Inggris, FSA, menyarankan anak-anak mengkonsumsinya secara 'tidak berlebihan'.
Produsen minuman berenergi terbesar dunia, Red Bull, tidak memberikan komentar khusus untuk hasil penelitian ini.
Namun di situs internetnya tertulis, "Formula khusus minuman berenergi Red Bull dihargai di seluruh dunia oleh atlet terkemuka, pelajar, dan mereka yang melakukan pekerjaan berat serta menyetir dalam waktu panjang."
(Baca juga: Minuman Bersoda Sebabkan Anak Lebih Agresif)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR