Penelitian terbaru menunjukkan mereka yang mampu bermain instrumen musik lebih bisa mendeteksi kesalahan yang ada di sekeliling mereka. Ini berefek pada musisi profesional maupun amatir tanpa membeda-bedakan sama sekali.
Penelitian yang dipimpin Dr Inez Jentzsch dari Univeristy of St Andrews menguji kemampuan kognitif musisi dan nonmusisi dengan kesimpulan mempelajari cara bermain alat musik dapat menurunkan risiko penurunan mental karena usia tua.
Riset yang terbit di jurnal Neuropsychologia ini mengkhususkan pada kemampuan yang dipelajari dalam memainkan alat musik. Ketika bermain musik sendirian atau di depan publik, musisi harus sadar akan tindakan mereka serta mengantisipasi jika ada kesalahan yang ia lakukan di panggung lalu membetulkan kesalahan tersebut.
Sementara itu keuntungan psikis dan mental dalam bermain musik sudah banyak diteliti dan menghasilkan kesimpulan bahwa musisi bisa semakin tajam intuisinya memilah mana yang penting dan yang tidak penting. Semakin tinggi pelatihan musik yang didapatkan akan menghasilkan keahlian mental yang tinggi.
Mendengarkan musik sendiri adalah salah satu cara terapi diri. Menurut peneliti Adrian North dari Heriot-Watt University di Edinburgh, kenapa orang senang bertahan pada selera musik terhubung pada perilaku dan kepribadiannya sendiri. Tetapi hubungannya dengan identitas masih perlu dikaji lebih dalam.
Mitologi Dayak Kalimantan: Orangutan Sebagai Spesies Istimewa Bagi Masyarakat Adat
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR