Sebuah temuan baru meragukan teori yang menyebutkan bahwa nenek moyang manusia modern telah melakukan perkawinan silang dengan manusia Neandertal selama ribuan tahun.
Para ilmuwan meneliti usia fosil Neandertal di dua lokasi di Spanyol bagian selatan dan menyimpulkan mereka jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
Dengan kata lain, demikian temuan baru ini, tidak mungkin manusia Neandertal dan manusia modern pernah hidup bersama di wilayah tersebut, demikian laporan wartawan sains kantor berita AP, John von Radowitz.
Menurut para peneliti, kemungkinan besar Neandertal telah lama meninggalkan kawasan tersebut sebelum kedatangan Homo sapiens (manusia modern) pertama.
Sejak 1990-an, para ahli percaya bahwa Neandertal terakhir mengungsi di Semenanjung Spanyol dan akhirnya punah sekitar 30.000 tahun yang lalu.
Pernah kawin?
Sejumlah analisa selama ini menyebutkan pula bahwa sebagian DNA manusia Neandertal telah bercampur manusia modern melalui perkawinan.
Hal ini didasarkan hipotesa bahwa manusia modern menguasai kawasan yang ditempati orang-orang Neanderthal 10.000 tahun sebelumnya.
Tetapi penelitian terbaru, yang menggunakan metode penanggalan menunjukkan, manusia Neandertal menguasai Spanyol hanya berlangsung sampai sekitar 45.000 sampai 50.000 tahun lalu.
Sebelumnya, sebagian ahli yakin jejak DNA Neanderthal dapat ditemukan pada manusia modern yang hidup saat ini, terutama orang Eropa.
Walaupun masih diperdebatkan, beberapa ahli percaya bahwa tautan genetik itu terjadi karena Neandertal dan manusia modern memiliki nenek moyang yang barangkali telah tinggal di Afrika Utara.
Keduanya diduga pindah ke Eurasia dari Afrika, tetapi pada waktu yang berbeda.
(Baca juga: Akhir dari Neandertal)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR