Masyarakat kuno akan melakukan ritual rumit pasca-kematian yang menakutkan namun sekaligus luar biasa. Bahkan ia yang sudah meninggal dunia pun punya cerita luar biasa untuk diceritakan. Setelah disebutkan dua dari lima kisah, berikut tiga kisah berikutnya.
3. Bayi mumi
Pada 1955, seorang wanita bernama Zahra Aboutalib datang ke Rumah Sakit untuk melahirkan. Namun, setelah proses yang melelahkan, bayi tidak juga kunjung lahir. Dokter pun memutuskan melakukan caesar.
Aboutalib menolaknya karena takut operasi. Ia pun memilih pulang hingga akhirnya si jabang bayi meninggal di rahimnya. Sang Ibu pun masih menolak bayinya dipindahkan dari rahim.
46 tahun kemudian, ia mulai merasakan sakit luar biasa di bagian perut. Ketika dilakukan X-Ray, mereka menemukan adanya pertumbuhan besar dari suatu hal yang diasumsikan sebagai tumor. Namun, tes berikutnya menunjukkan bahwa "tumor" itu adalah bagian dari bayinya yang sudah meninggal nyaris lima dekade lalu.
Fenomena yang sangat amat langka ini disebut lithopedion, dengan hanya 300 kasus yang pernah tercatat. Dalam kondisi ini, tubuh manusia melindungi dirinya dalam infeksi yang berasal dari jaringan yang membusuk. Tubuh kemudian membangun lapisan material di sekitar janin dan memumifikasinya menjadi "bayi batu".
2. La Doncella
Nama lainnya dikenal sebagai si perawan, merupakan tubuh gadis Inca berusia 15 tahun yang terawetkan dengan baik. Kemungkinan ia menjadi persembahan bagi dewa sekitar 500 tahun lalu. Tubuhnya ditemukan bersama dengan dua jenazah anak lainnya pada 1999.
Sejak saat itu, ditemukan banyak fakta menarik. Di antaranya, sebelum meninggal, ia menderita sakit yang mirip dengan TBC atau infeksi kronis di paru-paru. Sedangkan pada sistem tubuhnya ditemukan adanya daun koka dan alkohol. Bangsa Inca diketahui menggunakan daun koka untuk mengatasi dampak dari ketinggian ekstrem.
1. Evita Peron
Semasa hidupnya, Evita merupakan istri dari Juan Peron, Presiden Argentina dari tahun 1946 hingga 1955. Ia merupakan Ibu Negara kesayangan warga yang meninggal dunia pada usia 33 tahun akibat kanker. Tubuhnya kemudian diawetkan menggunakan beragam cara. Tujuannya agar tubuh tersebut layak dipamerkan ke publik sehingga seluruh warga bisa mengucap selama tinggal padanya.
Lalu, pada April 1955, militan Anti-Peron mencuri tubuhnya dan membuatnya hilang selama 15 tahun. Saat akhirnya tubuh Evita ditemukan, ia dikembalikan ke suaminya yang sudah menikah lagi dengan perempuan bernama Isabel. Malangnya, tubuh Evita sudah tak lagi sempurna karena menerima ragam pukulan, termasuk di bagian kaki dan muka, bahkan jarinya ada yang hilang.
Menurut kisah yang beredar, jenazahnya disimpan oleh Juan dan Isabela di rumah. Isabela juga menyisir rambut istri suaminya itu dan dituding turut tidur di dalam peti mati Evita agar bisa menyerap getaran magis miliknya. Saat ini, jenazah Evita dikebumikan di ruang bawah tanah milik keluarganya. Jenazahnya akhirnya bersemayam dengan tenang.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR