Pemerintah berencana membangun Taman Majapahit di kawasan bekas kota kerajaan Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Taman yang mengintegrasikan berbagai situs di beberapa lokasi ini untuk menyelamatkan situs arkeologi Trowulan, sekaligus meningkatkan pariwisata.
Pendirian Taman Majapahit digagas tahun 2009 setelah situs Segaran rusak akibat proyek pembangunan Pusat Informasi Majapahit yang disetujui Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur. Pembangunan Taman Majapahit akan menelan biaya hingga Rp 14 miliar.
”Kami baru membicarakan konsep besarnya, belum membicarakan pembiayaan,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kacung Marijan, di Jakarta, Minggu (3/11/2013).
Secara terpisah, Gubernur Jawa Timur Soekarwo membenarkan pihaknya sedang membahas realisasi pembuatan situs wisata dan pendidikan di bekas kota Majapahit. Proyek tak akan dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim. Ia belum bisa mengungkap dari mana sumber dana nantinya.
Arkeolog Moendardjito yang dilibatkan sebagai tim ahli dalam perencanaan Taman Majapahit mengatakan, nama Taman Majapahit belum ditetapkan. Para ahli perlu mengkaji ulang konsep seperti apa yang akan dikembangkan di Trowulan. Semangatnya, kata dia, memberikan informasi ke masyarakat tentang situs apa saja yang ada di Trowulan berikut fungsi-fungsinya pada masa lalu.
Lokasi percandian di Trowulan tersebar dan berjauhan sehingga sulit mendapat gambaran utuh situs kota itu. Tim ahli mengelompokkan situs yang menyebar itu ke dalam tujuh sel.
Masterplan Taman Majapahit disiapkan konsultan perencanaan arsitektur, PT Wismakharman, di Semarang, Jawa Tengah. Luas Taman Majapahit belum ditentukan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR