Setelah sebelumnya sebuah tim pendaki Indonesia terhambat oleh cuaca, empat pendaki dengan berbagai latar belakang profesi dari Jakarta yang tergabung dalam tim bernama Gapai Tinggi – Indonesia, kini telah berada di Base Camp Ama Dablam (4.600 mdpl), Himalaya, Nepal. Mereka adalah Taufan Hidayat (praktisi media), Arief Hidayat (praktisi IT), Fedi Fianto (preaktisi teknologi media digital), dan Nikk seorang seorang web designer.
Menurut data dari Ministry of Culture Tourism and Civil Aviation Nepal yang didapatkan oleh tim, pada masa pendakian musim gugur ini terdapat 20 tim ekspedisi yang berusaha mencapai puncak Ama Dablam. Kabar terakhir yang mereka terima, sejak tanggal 1 November, hanya enam tim ekspedisi yang masih bertahan untuk meraih puncak akibat cuaca buruk dan salju yang tebal.
Walau di awal pendakian tim Gapai Tinggi sempat mengalami hambatan terkait transportasi logistik akibat tak adanya penerbangan menuju Lukla karena cuaca buruk, tim ini akhirnya berhasil mencapai Base Camp Ama Dablam pada 5 November 2013. Saat itu, Fedi Fianto melaporkan dari Base Camp, bahwa, “Salju tebal nampak sudah mulai mencair, dan ramalan cuaca beberapa hari ke depan akan terus cerah. Ini memungkinkan pemasangan fixed rope dari Camp 2 ke puncak yang sebelumnya terhambat salju tebal.”
Para anggota tim Gapai tinggi telah memiliki pengalaman menjelajahi gunung-gunung salju di berbagai tempat. Mulai dari melakukan trekking melintasi jalur Base Camp Everest (Nepal), Base Camp Gunung K2 (Pakistan), mendaki Gunung Kala Phattar (Nepal), juga menelusuri daerah Svalbard (Norwegia), serta Faroe Island (Denmark). Persiapan khusus pendakian Ama Dablam sendiri dilakukan sejak satu setengah tahun silam.
“Tim di H16 ini beristirahat di Base Camp. Kemarin turun dari Camp 1, dan besok kembali mendaki ke Camp 1, dan rencana berikutnya adalah mendaki Camp 2,” demikian keterangan yang didapatkan dari Cak Lukik, manajer tim Gapai Tinggi, melalui pesan singkatnya hari ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR