Nationalgeographic.co.id—Perjalanan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dari Singapura ke Vietnam ditunda pada 24 Agustus lalu. Bukan lalu lintas udara atau penyakit Harris yang menyebabkan penundaan, tetapi sebuah sindrom misterius yang telah memengaruhi ratusan negara hingga sekarang. Sementara pejabat Amerika menyebut gejala misterius itu sebagai "insiden kesehatan yang sangat tidak wajar", masyarakat lebih mengenalnya sebagai "Sindrom Havana".
Sindrom yang pertama kali terkenal di Havana, kuba ini masih tetap menjadi misteri bagi dunia bahkan setelah lima tahun lamanya. Beberapa mata-mata dan diplomat sangat terpengaruh oleh sindrom tersebut, dengan beberapa dari mereka mengeluh bahwa mereka bahkan telah pensiun dari pekerjaan mereka karena "penyakit" ini.
Sindrom apa yang memengaruhi kehidupan normal banyak pejabat dan diplomat Amerika Serikat? Apa saja gejalanya? Apa yang menyebabkannya? diantara semua pertanyaan ini, inilah hal-hal yang perlu anda ketahui tentang sindrom Havana ini.
Baru-baru ini, pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa ada dua kasus terpisah dari insiden sindrom yang tidak dapat dijelaskan ini yang telah dilaporkan oleh personel Amerika di Vietnam dalam seminggu terakhir. Tidak cukup jelas siapa yang terkena dampak sindrom itu, meskipun para pejabat mengatakan itu bukan seseorang yang bekerja untuk wakil presiden atau Gedung Putih, news agency AP melaporkan.
Mereka memperingati untuk waspada pada kasus "insiden kesehatan yang tidak dapat dijelaskan", pejabat Amerika Serikat menganggap keputusan yang baik untuk Kamala Harris menghentikan jadwalnya di Vietnam, setelah awalnya berhenti selama beberapa jam pada hari Selasa. Sejak saat itu, istilah 'sindrom Havana' telah membuat gebrakan di berita.
KAPAN SINDROM HAVANA PERTAMA DILAPORKAN?
Sindrom Havana pertama kali terdeteksi pada 2016 di antara mata-mata dan diplomat yang bekerja di kedutaan Amerika di Havana.
beberapa negara kini telah melaporkan kasus sindrom Havana. Menurut laporan New York Times, lusinan "mata-mata dan diplomat di Havana sekarang mencakup lebih dari 130 kemungkinan kasus sindrom ini". Sementara itu, laporan lain mengklaim bahwa lebih dari 200 pejabat Amerika Serikat telah terkena sindrom ini.
Baca Juga: Sindrom Stockholm, Ketika Tawanan ‘Jatuh Cinta’ dengan Penculiknya
"Penyakit kesehatan yang tidak dapat dijelaskan" ini telah dilaporkan oleh orang Amerika yang bekerja di negara lain, termasuk Jerman, Austria, Rusia, dan Cina.
Yang sangat mengejutkan, terungkap bahwa setidaknya ada dua kemungkinan insiden ini terjadi di wilayah Washington, termasuk satu kasus di dekat Gedung Putih pada November di mana seorang pejabat dilaporkan mengalami gejala pusing.
Laporan New York Times mengatakan CIA menyumbang sekitar 50 kasus ini dan sisanya sebagian besar adalah berasal dari personel militer Amerika Serikat dan Departemen Luar Negeri serta anggota keluarga mereka.
Bukan hanya pejabat AS, ada juga kasus warga Kanada yang jatuh sakit dengan gejala serupa di Havana, demikian Indian Express melaporkan.
Baca Juga: Sindrom Mayat Berjalan, Ketika Seseorang Berpikir bahwa Ia Sudah Meninggal
APA SAJA GEJALA SINDROM HAVANA?
Seseorang yang menderita sindrom Havana menunjukkan berbagai gejala. Ini termasuk mual, gangguan pendengaran, kehilangan memori, pusing dan tinnitus.
Beberapa dari mereka yang terkena Sindrom Havana juga melaporkan mendengar suara aneh yang keras dan merasakan tekanan kuat di wajah. orang-orang juga melaporkan beberapa efek samping dari sindrom yang melibatkan sakit kepala, tinitus, sakit telinga, vertigo, kabut otak, kehilangan keseimbangan, tidak mampu mengontrol otot, kehilangan penglihatan dan pendengaran.
Ketika kasus pertama dilaporkan di Havana, ibu kota Kuba, pada 2016, para pejabat mengeluh karena merasa "dibombardir oleh gelombang tekanan di kepala mereka", menurut laporan New York Times. Beberapa dari yang lain mengatakan mereka "merasa seolah-olah mereka berdiri dalam pancaran energi yang tak terlihat".
Mereka menggambarkan mengalami sensasi tekanan di kepala mereka, menderita mual dan kelelahan dan juga mengeluh sakit telinga. Seperti sebuah pengihlaman yang sangat mengejutkan untuk beberapa orang. Ketika otak mereka di X-ray, diagnosis yang didapat mengungkapkan bahwa kerusakan jaringannya serupa dengan orang yang jaringannya rusak akibat kecelakaan mobil atau ledakan bom.
Baca Juga: Belasan Bayi di Spanyol Alami Sindrom Manusia Serigala, Apa Penyebabnya?
BERAPA LAMA GEJALA SINDROM HAVANA BERHENTI?
Sampai sekarang yang diketahu adalah, gejalanya hilang dengan cepat untuk beberapa orang, tetapi untuk yang lain, gejalanya bertahan lama.
APA PENYEBAB HAVANA SINDROM ?
Nah, penyebab sindrom Havana belum bisa dipastikan. Sementara penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung, peneliti dari Amerika Serikat masih tidak yakin apa yang menyebabkan sindrom Havana. Mereka percaya bahwa sindrom itu "sengaja" disebabkan.
Pada awalnya, sindrom Havana dikatakan sebagai "penyakit psikogenik". Namun sekarang, berbagai teori mulai muncul untuk menjelaskan insiden tersebut.
Dari kemungkinan gelombang mikro yang ditargetkan atau serangan sonik hingga mungkin aktivitas spionase atau upaya peretasan menggunakan senjata biologis rahasia. Setiap alasan yang mungkin menjadi penyebab sindrom misterius ini telah dipertimbangkan tetapi tidak ada hasil.
Baca Juga: Sindrom Rapunzel: Remaja Ini Makan Rambutnya hingga Perutnya Dibedah
Source | : | Newyork Times |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR