Baru-baru ini, pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa ada dua kasus terpisah dari insiden sindrom yang tidak dapat dijelaskan ini yang telah dilaporkan oleh personel Amerika di Vietnam dalam seminggu terakhir. Tidak cukup jelas siapa yang terkena dampak sindrom itu, meskipun para pejabat mengatakan itu bukan seseorang yang bekerja untuk wakil presiden atau Gedung Putih, news agency AP melaporkan.
Mereka memperingati untuk waspada pada kasus "insiden kesehatan yang tidak dapat dijelaskan", pejabat Amerika Serikat menganggap keputusan yang baik untuk Kamala Harris menghentikan jadwalnya di Vietnam, setelah awalnya berhenti selama beberapa jam pada hari Selasa. Sejak saat itu, istilah 'sindrom Havana' telah membuat gebrakan di berita.
KAPAN SINDROM HAVANA PERTAMA DILAPORKAN?
Sindrom Havana pertama kali terdeteksi pada 2016 di antara mata-mata dan diplomat yang bekerja di kedutaan Amerika di Havana.
beberapa negara kini telah melaporkan kasus sindrom Havana. Menurut laporan New York Times, lusinan "mata-mata dan diplomat di Havana sekarang mencakup lebih dari 130 kemungkinan kasus sindrom ini". Sementara itu, laporan lain mengklaim bahwa lebih dari 200 pejabat Amerika Serikat telah terkena sindrom ini.
Baca Juga: Sindrom Stockholm, Ketika Tawanan ‘Jatuh Cinta’ dengan Penculiknya
"Penyakit kesehatan yang tidak dapat dijelaskan" ini telah dilaporkan oleh orang Amerika yang bekerja di negara lain, termasuk Jerman, Austria, Rusia, dan Cina.
Yang sangat mengejutkan, terungkap bahwa setidaknya ada dua kemungkinan insiden ini terjadi di wilayah Washington, termasuk satu kasus di dekat Gedung Putih pada November di mana seorang pejabat dilaporkan mengalami gejala pusing.
Laporan New York Times mengatakan CIA menyumbang sekitar 50 kasus ini dan sisanya sebagian besar adalah berasal dari personel militer Amerika Serikat dan Departemen Luar Negeri serta anggota keluarga mereka.
Bukan hanya pejabat AS, ada juga kasus warga Kanada yang jatuh sakit dengan gejala serupa di Havana, demikian Indian Express melaporkan.
Baca Juga: Sindrom Mayat Berjalan, Ketika Seseorang Berpikir bahwa Ia Sudah Meninggal
Source | : | Newyork Times |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR