Hidup senantiasa berubah. Ada saatnya suka dan ada kalanya tertimpa duka. Di kala suka, kita sering meluapkan kegembiraan secara berlebihan. Sebaliknya, pada saat duka kita terlarut dalam kesedihan yang mendalam. Supaya kondisi kejiwaan atau emosi kita selalu dalam keadaan seimbang, hal-hal berikut bisa coba dilakukan.
1. Syukuri nikmat. Apa pun yang kita peroleh, kita wajib mensyukuri. Gunakan segala nikmat yang kita peroleh dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa, sampaikan ucapan terima kasih kepada Yang Memberi Hidup dan setiap orang yang telah memberi kebaikan kepada kita.
2. Nikmati seni. Dengan seni, hidup kita menjadi indah. Tanpa seni hidup terasa gersang. Karenanya, nikmatilah karya seni, apa pun wujudnya, sesuai dengan selera kita. Bisa karya seni musik, seni lukis, seni patung, seni tari, dan sebagainya.
3. Beri imbalan pada diri sendiri. Apabila berhasil meraih sukses, kita layak mendapatkan penghargaan. Misalnya, ketika berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal, kita bisa memberi sesuatu yang bermakna bagi diri kita. Tak perlu mahal, yang penting bisa menunjukkan adanya penghargaan pada diri sendiri.
4. Lakukan autosugesti. Tak ada yang dapat menyakiti dan menghibur diri kita selain kita sendiri. Oleh karena itu, lakukanlah autosugesti (memberi saran kepada diri sendiri) yang positif. Misalnya, "Kerja keraslah, maka target kerja pasti saya capai pada hari ini."
5. Bermurah hati. Pandai-pandailah berbagi rasa dengan orang lain. Bila kita bisa berbagi rasa dengan orang terdekat ketika mendapat musibah, kesedihan akan berkurang. Sebaliknya, kalau kita berbagi kegembiraan, kita akan bertambah gembira.
6. Tekuni hobi. Isilah waktu luang dengan menikmati hobi, sehingga mendapatkan kepuasan batin. Hobi bisa menjadi sarana penyaluran minat, selain menghindarkan kita dari kebosanan dan kejenuhan hidup. (Baca juga studi tentang kebosanan di sini)
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR