3. Tidak Ada yang Menggunakan Uang Wajib Pajak Untuk Membuat Pena Luar Angkasa!
Rumor mengklaim bahwa NASA menghabiskan sepuluh tahun dan 165 juta dolar AS, atau bahkan 12 miliar dolar AS, utnuk membuat Fisher Space Pen. Reuters mengklarifikasi bahwa pena luar angkasa ini tidak uang pajak rakyat AS.
Republic World juga menjelaskan alasan astronot berhenti menggunakan pensil. NASA mengatakan bahwa ISS memiliki peralatan halus yang dapat dirusak oleh sampah partikel mikroskopis yang mengambang di gravitasi nol.
Penajaman pensil diperlukan, dan ujung yang patah dapat menyebabkan potongan-potongan kecil grafit berserakan di stasiun luar angkasa. Hal ini dapat menyebabkan masalah untuk peralatan halus ISS serta para kru.
Baca Juga: Sejumlah Retakan Baru di Stasiun Luar Angkasa Membuat Ilmuwan Khawatir
4. Bagaimana Pulpen Luar Angkasa Bekerja
Paul C. Fisher dan firmanya, Fisher Pen Company, mematenkan pulpen luar angkasa ini pada tahun 1965, kata Scientific American. Dengan menggunakan pulpen ini, para astronaut dapat menulis terbalik, dalam cuaca dingin atau panas yang ekstrem (hingga minus 50 derajat Fahrenheit atau hingga 400 derajat Fahrenheit), dan bahkan di bawah air atau dalam cairan lain. Namun, jika tinta menjadi terlalu panas, warnanya berubah menjadi hijau, bukan biru.
Tidak seperti pulpen lainnya, aliran tinta Fisher Space Pen tidak dibantu oleh gravitasi. Sebaliknya, kartrid dipompa dengan nitrogen pada tekanan 35 pon per inci persegi. Tinta didorong ke arah bola tungsten karbid di ujung pulpen oleh tekanan ini.
Tinta dalam pulpen ini juga berbeda dengan yang biasa ditemukan pada pulpen biasa. Fisher menggunakan tinta yang berfungsi sebagai padatan seperti gel sampai pulpen bergerak, dan pada saat itu barulah tinta tersebut berubah menjadi cairan. Nitrogen dalam pulpen juga mencegah udara berinteraksi dengan tinta sehingga mencegahnya menguap dan teroksidasi.
Baca Juga: Lima Hal yang Membuat Kita Yakin bahwa Lubang Hitam Benar-Benar Ada
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Reuters,Slash Gear,Science Times |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR