Korea Selatan telah membuktikan mampu menjaga kelestarian lingkungan, menangani limbah, bahkan memulihkan lingkungan yang rusak akibat polusi. Sungai Han yang membelah kota Seoul semula kotor seperti Sungai Ciliwung, Jakarta. Namun, kini airnya jernih dan menjadi pemandangan yang menarik. Untuk menjaga kebersihan, penduduk dilarang beraktivitas di sungai itu.
”Seperti kegiatan memancing juga tidak boleh. Namun, kalau melintas dengan perahu boleh,” kata Minjeong Jeon dari Dongyang Int’l Travel Service Inc. Kemungkinan, kalau proyek kerja sama pemulihan Sungai Ciliwung antara Indonesia dan Korea Selatan sudah dikerjakan, nasib Ciliwung tidak mustahil seperti Sungai Han.
Saat ini Korsel tengah bersiap melakukan restorasi Sungai Ciliwung pula, setelah nota kesepahaman bersama ditandatangani Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya dan Menteri Lingkungan Hidup Republik Korea You Young-sook, di Jakarta, 3 Desember 2012.
Kegiatan perbaikan Ciliwung yang akan diawali dari kawasan Masjid Istiqlal ini diperkirakan menelan dana Rp 96,4 miliar. Sebagian besar dana proyek merupakan hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup Korea.
”Kalau hitung-hitungannya sudah ketemu, kami akan mulai menggarap Ciliwung. Sekarang masih dilakukan revisi-revisi anggaran. Persoalan terberat untuk Ciliwung adalah sampahnya yang luar biasa banyak dan sungainya sangat kotor. Namun, tidak apa-apa, Sungai Han dulu juga begitu,” kata Lee Joon-heon, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan KC Rivertech Co Ltd, Korea, seusai konferensi tentang teknologi lingkungan terdepan Korea di Seoul.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR