Hanya dua dari 15 kakaktua tanimbar yang membuat alat, menggunakan paruh dan lidah mereka untuk membentuk alat itu dari cabang-cabang pohon. Akan tetapi, dua kakaktua tanimbar yang membuat alat tersebut mendapat hadiah biji wawai yang lezat. Para peneliti mengumpulkan alat yang dibuang dan melakukan analisis 3-D untuk mengetahui bagaimana alat itu digunakan.
Alat pertama adalah pengiris tebal, yang dimasukkan ke dalam biji untuk mencungkil lapisan luar. Alat kedua adalah alat yang lebih tajam, agak mirip pisau, funsingnya untuk memotong dan menembus lapisan pelindung di sekitar benih. Akhirnya, kakaktua yang pandai membuat sendok, menyendok kelezatan yang diperoleh dengan susah payah: biji itu sendiri.
Meskipun burung-burung membuat alat-alat ini di kandang burung, tim percaya bahwa ada tiga alasan yang sangat bagus untuk percaya bahwa Goffin juga membuat alat di alam liar.
Pertama, kesiapan dan kemahiran mereka dalam membuat alat menunjukkan bahwa itu adalah keterampilan yang diasah. Kedua, bukti video memang menangkap kakaktua tanimbar liar yang menggabungkan potongan kayu dengan buah wawai. Akhirnya, buah wawai yang dibuang di sekitar habitat kakaktua tanimbar menunjukkan bukti penggunaan alat, bahkan sebuah alat tersebut ditemukan masih tertancap di dalam buah itu.
"Perilaku tersebut dilakukan dengan cepat dan dinamis, dan juga tampaknya tidak mencolok, itulah sebabnya hampir tidak mungkin untuk mengamatinya di kanopi yang lebat. Kami memiliki kesempatan unik untuk melakukan pengamatan yang mendetail secara dekat saat kami memelihara sekelompok kakaktua liar di kandang buatan untuk waktu yang singkat," kata O'Hara "Setelah beberapa tahun membuat perencanaan proyek dan kerja fisik yang keras, akhirnya keberuntungan datang pada kami."
Baca Juga: Singkap Perdagangan Haram Fosil Burung Purba Berjambul Terlengkap
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR