Sekitar 150 juta kantong plastik diperkirakan dapat dikurangi tahun lalu melalui kampanye diet kantong plastik, menurut Greeneration Indonesia.
Organisasi yang didirikan Muhammad Bijaksana Junerosano tersebut membentuk gerakan bertajuk "Diet Kantong Plastik" empat tahun lalu dengan melakukan kampanye di sejumlah kota besar di Indonesia.
Upaya mengurangi sampah plastik ini juga dilakukan dengan mendirikan unit usaha yang disebut bagGoes, tas belanja untuk mengganti kantong plastik.
Yadi Irawan, manajer tas BagGoes, mengatakan dalam empat tahun terakhir produksi tas ini terus meningkat. Dan tahun lalu, kata Yadi, melalui sekitar 40 mitra usaha rumahan, sekitar 150 ribu unit tas yang terjual.
"Tas ini dapat digunakan minimal 1.000 kali, dan tahun 2013 produksi tas ini mencapai 150.000. Jadi tinggal dikalikan dan mengurangi sekitar 150 juta plastik atau kresek," kata Yadi saat mengunjungi salah satu mitra binaan di Baleendah, Bandung selatan.
Namun Yadi mengakui jangkauan yang mereka capai baru pada masyarakat kelas menengah ke atas melalui penjualan di ritel serta berbagai pesanan perusahaan dan instansi.
"Penggunaan kresek paling banyak di pasar-pasar dan selama tidak ada tekanan dan peraturan terhadap perusahaan-perusahaan yang memproduksi, upaya mengurangi penggunaan tas kresek akan sulit," tambahnya.
Jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai sekitar 26.000 ton per hari, menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Promosi gaya hidup lingkungan
Tahun ini, produksi tas yang dapat digunakan berulang kali ini direncanakan lebih dari 200.000, kata Yadi, termasuk melalui ritel dan pesanan berbagai perusahaan dan instansi.
Organiasi yang mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan ini dibentuk Junerosano tahun 2005 atas keprihatinan masalah sampah serta dampaknya di Indonesia. Greeneration menjadi wirausaha sosial tiga tahun setelah pembentukannya.
"Unit usaha tas bagGoes memiliki pengaruh sosial tinggi dengan mitra binaan 46 saat ini," kata Junerosano yang biasa dipanggil Sano.
"Sejauh ini, kami rasa tingkat kesadaran dalam mengatasi masalah sampah plastik meningkat. Buktinya semakin banyak yang mendukung kampanye diet kantong plastik," kata Junerosano.
"Dan buktinya lagi,, gerakan ini menjadi gerakan bersama lintas organisasi yang tergabung di Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik," tambahnya.
Namun dalam penerapannya, Sano mengatakan banyak pihak yang harus dilibatkan termasuk pemerintah daerah dan berbagai instansi serta perusahaan-perusahaan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR