Beberapa tahun lalu, Michael Ramscar, peneliti linguistik dari University of Tübingen di Jerman, menjumpai makalah yang mengatakan, penurunan memahami sesuatu (kognitif} dimulai sejak usia 45. Ia sendiri berusia 45 tahun dan merasa belum mencapai puncaknya.
"Itu tidak masuk akal bagi saya karena 99 persen dari orang yang saya kagumi kecerdasannya, yang terus menyemangati saya, lebih tua dari saya," katanya.
Makalah itu menyimpulkan, kosakata seseorang menurun setelah usia 45 tahun. Bagi Michael Ramscar, temuan itu benar-benar tidak masuk akal. Para peneliti mencoba untuk mengukur seberapa cepat orang mengingat kata-kata, tanpa mempertimbangkan jumlah kata yang mereka telah disimpan dalam ingatan.
Ramscar mulai bertanya-tanya siapa yang memiliki daya ingat yang lebih baik: orang muda yang tahu sedikit dan mengingat semua itu, atau orang tua yang telah belajar banyak dan lupa sedikit?
Penelitian Ramscar yang diterbitkan dalam jurnal Topics in Cognitive Science, menyebutkan bahwa kajian tentang daya ingat mengajukan pertanyaan yang keliru. Bisa jadi yang lebih tua begitu penuh dengan pengetahuan bijaksana. Jadi, wajar apabila perlu waktu lebih lama untuk mengambil hal yang tepat.
Penelitian Ramscar ditujukan untuk otak tua yang sehat, bukan penderita penyakit Alzheimer atau bentuk lain dari demensia (kepikunan), yang merampok daya ingat dan kemampuan lain pada otak.
Banyak uji daya ingat mungkin bertanya pada peserta berusia 20 dan 70 tahun untuk menghafal sejumlah hal terdaftar kemudian menyebutkannya. Ujian ini tidak menyebutkan ukuran dan isi dari daya ingat tiap peserta.
Jadi, Ramscar menciptakan simulasi model komputer untuk otak muda dan otak yang lebih tua. Ia memberi informasi ke kedua model tetapi menambahkan sejumlah informasi lebih lanjut pada model untuk mensimulasikan otak yang lebih tua .
"Saya bisa melihat sedikit bukti berharga dari penurunan pada model orang tua sehat. Kelambatan mereka dan sedikit pelupa persis seperti yang saya harapkan," katanya. Karena lebih banyak yang bisa ditarik, dari tempat pencarian yang lebih banyak, dan lebih banyak informasi yang harus ditelusuri untuk menemukan jawaban.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR