Setelah ditolak oleh Taman Margasatwa Ragunan (TMR) lantaran terjangkit sejumlah virus, sebanyak 83 ekor monyet hasil razia topeng monyet akan dilepasliarkan di hutan. Sebelum dilepas, monyet-monyet itu akan terlebih dahulu menjalani perawatan secara intensif oleh ahlinya.
"Disembuhkan dulu monyet-monyet yang sakit. Nah, kalau sudah sembuh, baru mungkin dilepas saja di hutan," kata Jokowi di sela-sela peluncuran bus kota terintegrasi busway (BKTB) di Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (5/2).
Namun, Jokowi belum mengetahui kapan monyet-monyet itu bakal dilepasliarkan ke hutan dan hutan mana yang bakal menjadi lokasi pelepasan monyet tersebut. Dia menyerahkan keputusan itu kepada petugas rehabilitasi kesehatan monyet tersebut.
Puluhan ekor monyet hasil razia topeng monyet itu sempat ditawarkan untuk dipelihara di TM Ragunan. Namun, pengelola Ragunan menolak karena monyet-monyet itu telah terjangkit virus berbahaya, seperti hepatitis dan Tuberculosis. Sementara itu, Jokowi tidak ingin jika monyet-monyet tersebut dimusnahkan.
"Masak sudah susah-susah diselametin dari jalan, dimusnahkan. Ya, belum tahu, baru dibicarakan, masih kita pikirin," kata Jokowi.
Hewan primata itu merupakan hasil sitaan polisi pamong praja dari pemiliknya pada Oktober 2013. Razia itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan kepada manusia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR