Melalui buku Agnostic, a spritual manifesto, seorang jurnalis Inggris-Amerika Lasley Hazleton mengungkap dirinya sebagai agnostik, dan bukan ateis. Ia memandang dirinya memiliki spiritualitas, tetapi tidak religius atau mengikuti agama yang dilembagakan.
Hazleton tidak sendiri. Dalam laporan Pew Research Center, bahwa masyarakat Amerika menilai dirinya memiliki spiritualitas tetapi tidak religius. Dalam survei, kelompok ini meningkat jumlahnya dari 2012 hingga 2017, dari 19 persen hingga 87 persen. Sedangkan yang beragama dan berspiritualitas turun dari 59 persen menjadi 48 persen.
Hasil survei 2017 itu tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi bisa pada masyarakat di seluruh dunia.
Baca Juga: Ragam Bentuk Meditasi dan Khasiatnya Bagi Kesehatan Jiwa dan Raga
Namun, Pew Research Center lewat penelitian tahun 2015, mengungkap bahwa diprediksikan orang religius di seluruh dunia akan meningkat 2050. Penelitian yang melibatkan Conrad Hackett peneliti keagamaan di institut itu, menulis hanya 13 persen orang di dunia pada 2050 yang akan menganggap dirinya tidak terafiliasi agama.
Mereka yakin, bahwa Islam akan tumbuh lebih cepat sebagai agama yang dipeluk. Peningkatan itu sekitar 73 persen dari persebaran agama Islam dunia di tahun 2010 hingga 2050 mendatang melalui analisis dan survei mereka. Sedangkan Kekristenan akan ikut tumbuh dengan tingkat yang lebih lambat, sekitar 35 persen.
Baca Juga: Kisah Haru Persahabatan Dua Difabel Muslim dan Kristen dari Damaskus
Artinya, jika seandainya populasi dunia mencapai lebih dari 9,3 miliar di tahun 2050, maka 2,8 miliar orang di antaranya adalah Muslim, dan Kristiani sebesar 2,9 miliar jiwa.
Peningkatan lainnya juga nampak pada agama lain, seperti Hindu (34 persen), dan Yahudi (16 persen). Atau, sama dengan 1,3 miliar jiwa beragama Hindu dan 16,9 juta orang beragama Yahudi.
Meski jumlah populasinya juga bertambah, orang yang tidak percaya pada Tuhan atau dewa seperti agnostik mengalami penurunan persentase.
Baca Juga: Rastafarianisme: Gerakan Spiritual dan Kelahirannya di Afrika
Source | : | pewresearch.org |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR