Benda ini menjadi satu dari 65 peti mati yang ditemukan di Inggris, yang setelah digali sempat disimpan di ruang pendingin pihak YAT untuk penelitian pelestarian.
Willmott mengatakan, kapak adalah temuan yang sangat langka. Terutama, gagang kayunya akan lapuk dimakan zaman, tetapi yang ditemukan kini bertahan awet bersama kepala batunya. Temuan seperti ini hanya ada 12 kali oleh arkeolog di Inggris.
Perwakilan tim konservasi YAT Ian Panter, mengakatan bahwa temuan ini sebelumnya tergenang air di bawah kolam lapangan golf. Itulah yang membuat pekerjaan konservasinya membutuhkan waktu lama untuk dipublikasikan lagi.
"Kami berharap untuk melestarikan kapak bisa dilakukan dalam 12 bulan tetapi peti mati, karena ukurannya, akan memakan waktu setidaknya dua tahun untuk sepenuhnya dirawat," paparnya.
Menurut keterangan pihak Tetney Golf Club, tanah ini dulunya adalah kawasan pertanian keluarga pemilik, Mark Casswell, bertahun-tahun lamanya.
"Saya tidak pernah membayangkan kalau ada dunia lain yang terkubur di bawah ladang [yang kini menjadi lapangan golf]. Segera setelah kami menyadari apa yang kami pekerjaan di kolam, kami hubungi otoritas setempat, dan mereka menghubungi kami dengan para arkeolog dari County Council dan Historic England," terang Casswell.
Baca Juga: Wanita Bangsa Celtic Terkubur Selama 2.200 Tahun dalam Peti Pohon
"Benar-benar menakjubkan bagaimana kapak itu terpelihara dengan baik dengan gagangnya yang masih ada seperti dibuat kemarin."
Dia berencana untuk memotret kapak dan kegiatan pengerjaan itu di dinding Clubhouse golf. Dengan demikian, ia berharap menjadi daya tarik tempat ini saat orang bermain di tempatnya.
Jenazah laki-laki itu cukup terawetkan karena lingkungan yang berubah, meski berasal dari dunia lampau yang berbeda dengan kini, terang Tim Allen dari Historic England. Jenazah itu terlindungi akibat naiknya permukaan laut dan banjir pesisir, sehingga kuburannya tertutup, dan gundukan makamnya di lapisan lumpur membantu pelestariannya.
"Butuh kerja tim dari semua pihak yang terlibat ditambah dana hibah dari Historic England untuk memastikan kesempatan itu tidak hilang," ujar Allen.
"Peti mati kayu zaman perunggu jarang dan bagi mereka untuk bertahan setelah penemuan mereka bahkan lebih langka lagi. Begitu kayu basah keluar dari tanah, tidak ada waktu lama untuk bereaksi."
Konservasi yang sebelumnya dilakukan, ketika ditemukan langsung dibawa dan ditutup agar tidak terkena sinar mathari dan udara. Rencananya, ketika temuan ini sudah siap, akan dipamerkan untuk memberikan akses bagi penelitian penting lainnya yang bisa dilakukan bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Ternyata, Jenazah Kesatria Berusia 1.000 Tahun Ini Bergender Nonbiner!
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR