Planet yang diduga memiliki massa seperti Saturnus tersebut mengumpulkan tabrakan komet dalam satu area. Atau kemungkinan lainnya, yang tampak merupakan serumpun puing-puing tabrakan dasyat antara dua planet es seukuran Mars.
Petunjuk dari teori yang dibangun tersebut menjadi cerita lain untuk pencarian lebih banyak lagi planet di sekeliling Beta Pictoris. Kehadiran gas karbon monoksida merupakan langkah awal untuk menemukan molekul pra-organik lainnya yang lebih kompleks yang dilepaskan oleh objek es di bintang tersebut. Karena komet tidak hanya disusun oleh karbon monoksida. Meskipun penyusun utama komet adalah campuran debu dan air es, tapi masih ada komponen lainnya seperti karbon dioksida, amonia, dan metana di dalamnya, yang menanti untuk ditemukan.
Pengamatan lanjutan yang akan dilakukan ALMA bakal jadi petunjuk penting bagi astronom untuk memahami kondisi awal ketika Tata Surya terbentuk.
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR