Ebola memiliki nama resmi demam berdarah ebola, penyakit parah ini disebabkan oleh virus yang pertama kali ditemukan tahun 1976 di Afrika.
Umumnya gejala awal ebola termasuk demam, sakit kepala, nyeri pada otot dan sendi, radang tenggorok, juga merasa lemah. Lalu disusul dengan diare, muntah, mengalami sakit perut. Dalam beberapa kasus, penyakit juga menyebabkan ruam, mata merah, cegukan, pendarahan internal dan eksternal.
Bagaimana penyebarannya?
Manusia, secara alami, bukanlah inang tempat perkembangbiakan virus ebola. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan sumber penularan adalah dari hewan. Namun setelah orang terinfeksi, penyakit ini dapat menular dari orang ke orang melalui darah, liur, lendir, dan berbagai cairan yang dikeluarkan oleh tubuh lainnya.
Di negara-negara di mana ebola telah terjadi, penyakit sering menyebar di antara para tenaga medis yang melakukan kontak dengan pasien tanpa pakaian pelindung atau masker. Pengunaan kembali jarum yang terkontaminasi juga bisa menjadi medium penularan.
Berapa jumlah orang yang terjangkit?
Sudah 1.850 kasus dan lebih dari 1.200 kematian yang dilaporkan sejak ebola ditemukan, berdasarkan catatan WHO.
Apakah ada obatnya?
Tidak. Hingga kini, para peneliti masih meriset soal obat yang tepat.
Pasien ebola dirawat dengan terapi pendukung, yang mencakup pengimbangan cairan tubuh mereka, pengendalian tekanan darah dan kadar oksigen, serta penanganan untuk setiap infeksi yang lebih kompleks.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR