Bagi warga Jakarta, pasar ikan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara, merupakan salah satu pilihan lokasi berbelanja hasil tangkapan laut. Namun, untuk mendapatkan ikan yang masih segar, ada baiknya untuk datang pada malam hari. "Kapal-kapal nelayan biasanya datang sore sampai malam, bahkan hingga menjelang pagi. Jadi ikan-ikan yang dijual baru saja ditangkap," ujar Bachrudin, seorang nelayan di Pasar Ikan Muara Angke, Jakut, Jumat (18/4).
Menurut Bachrudin, pasar ikan biasanya akan mulai ramai dikunjungi pembeli pada pukul 17.00 WIB. Hasil laut yang dijual pada saat itu biasanya masih segar, karena baru saja diturunkan dari kapal nelayan.
Selain dijual di pasar ikan, pembeli juga bisa berbelanja langsung di tempat pelelangan ikan Muara Angke. Harga ikan yang dijual di pelelangan tentu berbeda dengan harga di pasar. "Harga di pelelangan biasanya lebih murah, jadi sebagian besar pembelinya adalah pedagang ikan," ujar Bachrudin.
Meskipun ikan-ikan yang dijual relatif masih segar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pembeli saat hendak memilih ikan. Rian, pedagang di pasar ikan Muara Angke, mengatakan, saat memilih ikan, pembeli dapat memeriksa langsung kondisi ikan dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu, pastikan warna ikan masih cerah, mata ikan jernih dan cembung, insang berwarna merah, serta sisik ikan kuat dan berlendir.
Saat ini, hasil laut yang dijual di pasar ikan Muara Angke, tidak hanya berasal dari hasil tangkapan nelayan setempat, tetapi juga dari nelayan dari daerah Tegal dan Indramayu.
Selain itu, di pasar ikan Muara Angke, pembeli bisa langsung menyantap hasil laut yang dibeli. Terdapat rumah-rumah makan yang melayani pengolahan ikan, jadi pembeli tidak perlu repot untuk membersihkan dan mengolah ikan yang dibeli. "Tempat ini sering jadi tempat berkumpul, sekaligus wisata kuliner," ujar Rian.
Beradaptasi dengan Zaman, Tokoh Pemuda Wewo Sadar Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR