Kegigihan seorang detektif polisi di Victoria, Australia ini patut diacungi jempol. Meski sudah menjadi penyelidik kasus pembunuhan senior, dia tidak pernah berhenti berusaha mengungkap kasus pertama yang ditugaskan kepadanya.
Akhirnya, kasus pertamanya itu berhasil dia selesaikan 34 tahun kemudian beberapa pekan setelah dia pensiun.
Sebagai penyelidik kasus pembunuhan paling berpengalaman, bisa dipastikan Ron Iddles memang sosok polisi yang tidak mudah menyerah.
Meskipun bulan lalu pensiun dari unit pembunuhan di kepolisian Victoria, Iddles masih saja berusaha mengungkap kasus pembunuhan pertama yang ditugaskan kepadanya 34 tahun lalu.
Pada tahun 1980, ketika masih berusia 24 tahun dan berpangkat penyelidik senior, dia ditugaskan untuk mengusut kasus pembunuhan di sebuah toko buku di pinggiran kota Thornbury, kawasan pinggiran Melbourne.
Pemilik toko buku itu, Maria James, tewas dibunuh ketika kedua anaknya, Mark (13) dan Adam (11) sedang bersekolah. Maria tewas akibat 68 tusukan dan polisi mendapati jejak darah yang diyakini milik pelaku pembunuhan.
"Saya mendatangi TKP di kamar tidur depan di toko buku itu di mana karpetnya basah akibat genangan darah korban," kenang Iddles. Meskipun sejumlah saksi mata yang menggambarkan sosok pria yang terlihat berlari keluar dari toko buku, namun penyelidikan kasus ini tidak membuahkan hasil.
Beberapa pekan setelah pembunuhan itu, pastor paroki keluarga James, Pastor Anthony Bongiorno, sempat ditanyai polisi tetapi bukan sebagai tersangka. Lima belas tahun kemudian, Pastor Bongiorno didakwa melakukan kejahatan seksual terhadap tiga anak laki-laki pada awal tahun 1980. Pastor Bongiorno meninggal dunia pada 2002 dalam usia 67 tahun dan dimakamkan di sebuah pemakaman di Melbourne.
Tahun lalu seorang teman menyarankan agar Mark James untuk mencurigai Pastor Bongiorno dan mendorongnya untuk bertanya pada adiknya, Adam apakah Pastor Bongiorno pernah "melakukan sesuatu" terhadap dirinya.
"Rasanya seperti tertimpa batu ketika ia mengatakan bahwa Pastor Bongiorno, beberapa hari sebelum pembunuhan, telah menyentuhnya dan menunjuk ke arah bagian-bagian pribadinya," kata Mark.
"Aku tidak bisa percaya. Tiga puluh tiga tahun telah berlalu dan haql ini belum diketahui. Saya yakin ibu saya mendatangi Pastor Bongiorno mengenai hal itu dan saya hanya bisa membayangkan apa yang terjadi," kata Mark James
"Saudara saya memang menderita sedikit cacat mental dan ia jelas tidak melihat keterkaitan antara peristiwa itu," ujar Mark
Mark kemudian meminta polisi untuk menggali makam Pastor Bongiorno dan melakukan tes DNA untuk dicocokan dengan darah yang ditemukan di TKP. Mark mengatakan satu-satunya orang yang pernah diberitahu Adam mengenai apa yang dialaminya dengan Pastor Bongiorno hanyalah ibu mereka.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR