Sebuah studi baru mengungkapkan, nitro oksida yang dikenal dengan sebutan ‘gas tawa’, dinyatakan aman untuk digunakan sebagai obat anestesi setelah debat bertahun-tahun dalam dunia medis.
Nitro oksida pertama kali digunakan sebagai obat anestesi untuk mengoperasi pasien, sekitar 160 tahun yang lalu.
Meski para ahli medis meyakini nitro oksida telah digunakan bermiliar-miliar kali sejak ditemukan, kekhawatiran mengenai efek samping gas ini membuat para dokter bedah mencari jenis obat anestesi baru yang mahal.
Kini, hasil penelitian Profesor Paul Myles dari Rumah Sakit Alfred di Melbourne bisa jadi mengubah anggapan tersebut. Setelah 6 tahun penelitian, Paul mengklaim nitro oksida aman digunakan.
“Kami sangat serius mengenai temuan ini, dan memang gas ini bukannya tanpa efek samping. Tetapi, hasil penelitian kami sangat meyakinkan,” tegasnya.
Penelitian ini menguji coba efek samping nitro oksida terhadap 7000 pasien di 45 rumah sakit yang ada di Australia, Asia, Amerika utara dan Eropa.
“Sekarang kami bisa meyakinkan dokter anestesi di seluruh dunia, dan mungkin juga pasien yang akan menjalani pembedahan, bahwa gas ini aman dan efektif untuk digunakan,” imbuhnya.
Profesor Paul mempresentasikan hasil penelitiannya dalam sebuah konferensi di Singapura. Ia sungguh-sungguh berusaha meyakinkan para tenaga medis di rumah sakit dan juga pasien bahwa obat ini murah dan aman.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR