Ada kekhawatiran potensi jika virus MERS bisa menyebar saat musim haji di Makkah, Arab Saudi. Karenanya mereka yang dianggap beresiko mudah terpapar, dianjurkan untuk tidak berangkat atau berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Otoritas di Arab Saudi telah menyarankan agar calon jemaah haji berusia diatas 65 tahun dan di bawah 12 tahun, juga wanita hamil untuk tidak berangkat haji.
Salah satu pemimpin komunitas Arab Saudi di kota Sydney, Australia, Bilal Al-Hayik telah ke Arab Saudi di bulan April lalu dan berencana untuk berangkat lagi kesana lagi.
"Kami banyak memiliki sanak saudara yang berangkat ke Timur Tengah, seperti ke Libanon, Arab Saudi, Turki, Irak, Iran, dan tempat-tempat seperti itu," ujar Al-Hayik. "Jadi kami ingin meningkatkan kewaspadaan pada keluarga. Bahwa ini adalah penyakut dan ada hal-hal yang perlu mereka lakukan untuk pencegahan terkena penyakit tersebut."
Ia juga mengatakan kebanyakan jemaah tidak terlalu peduli dengan terpapar virus MERS saat haji.
"Sejujurnya, lebih banyak orang yang meninggal karena merokok setiap harinya," tegasnya.
Sementara itu Badan Kesehatan Dunia, WHO menyarankan agar mereka yang berisiko, seperti manula, yang sedang sakit, atau wanita hamil, perlu berkonsultasi ke dokter sebelum berangkat haji atau berpergian ke Timur Tengah.
Virus mulai menyebar
Menurut laporan WHO, telah ada 632 kasus yang terinfeksi MERS dan 193 orang diantaranya meninggal dunia.
Di Timur Tengah, virus muncul diantara mereka yang memiliki kontak langsung dengan unta dan menyebar melalui para pekerja kesehatan yang merawat mereka.
Ada dua kasus yang tidak berhubungan pada bulan Mei di Amerika Serikat, satu di Indiana dan satu lainnya di Florida.
Keduanya adalah pekerja di bidang kesehatan yang bekerja di Timur Tengah.
Kasus MERS telah dilaporkan ditemukan di negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Yordan, Qatar, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab.
Ada juga beberapa kasus yang ditemukan di Eropa, Afrika, dan Asia.
Jenis virus MERS ditemukan pula pada unta-unta di Nigeria, Tunisia, Ethiopia pada kurun 2009 dan 2011, yang menjadi indikasi virus telah menyebar.
Di Australia, beberapa agen perjalanan mengatakan kepada ABC bahwa mereka menyarankan agar para lanjut usia dan anak-anak untuk tidak berpergian ke Timur Tengah.
Dengan semakin banyaknya warga Australia yang berpergian keliling dunia, termasuk ke Timur Tengah, sejumlah ahli mengatakan ada resiko MERS akan masuk juga ke Australia. Peneliti dari CSIRO, Gary Crameri mengatakan virus ini tidak mudah menyebar.
"Resiko terpapar melalui kontak biasa atau di pesawat sangatlah kecil," ujar Crameri.
"Bagi mereka yang singgah beberapa saat di Timur Tengah atau tinggal sebentar pun resikonya rendah," tambahnya. "(Tapi) ada kemungkinan mereka yang telah terjangkit penyakit ini di Timur Tengah akan datang ke Australia."
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR