Dosen honorer senior di School of Geography, Earth and Environmental Sciences, Universitas Birmingham ini juga mengatakan bahwa dari spesimen Spicomellus afer yang ditemukan, bisa dilihat serangkaian ujung runcing yang menempel pada tulang rusuk. Bagian yang menonjol ini ditutupi oleh lapisan seperti keratin.
“Benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak seperti apa pun di dunia hewan,” kata Dr. Susannah Maidment.
Spesimen baru ini berupa fragmen tulang rusuk punggung yang sedikit melengkung dengan empat bagian runcing berbentuk kerucut. Fosil ini ditemukan di sebuah situs di Pegunungan Atlas Tengah, Maroko. Sebelumnya di tempat ini pernah didapati fosil stegosaurus tertua yang pernah ditemukan, Adratiklit boulahfa.
Baca Juga: Temuan Terbaru: Tyrannosaurus rex Mengibaskan Ekornya Saat Berlari
“Maroko tampaknya memiliki beberapa ‘permata’ nyata dalam hal penemuan dinosaurus. Hanya di satu situs ini kami mendapatkan stegosaurus tertua dan ankylosaurus tertua yang pernah ditemukan,” tutur Dr. Susannah Maidment.
Jurnal penelitian fosil ini telah dipublikasikan dalam laman Nature Ecology & Evolution dengan judul Bizarre dermal armour suggest the first African ankylosaur pada 23 September 2021. Diduga Spicomellus afer merupakan ankylosaurus paling awal yang diketahui.
Dilansir dari Phys nama Spicomellus berarti collar of spikes atau kerah dengan ujung runcing. Sedangkan, afer memiliki arti dari Afrika.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Source | : | Phys.org,Sci News |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR