Kelangsungan gajah Afrika terancam dengan perkiraan lebih dari 20.000 ekor dibunuh sepanjang tahun 2013, seperti dilaporkan organisasi pegiat perdagangan flora dan fauna.
Laporan terbaru CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) mengatakan angka perburuan gajah Afrika itu jauh lebih tinggi dari tingkat kelahirannya.
Bagaimanapun jumlah gajah yang dibunuh dalam perburuan gelap menurun sedikit dibandingkan dengan dua tahun lalu.
CITES menambahkan kelompok penjahat dengan jaringan internasional kini terlibat dalam perdagangan gading gajah.
"Gajah Afrika terus menghadapi ancaman langsung atas kelanjutan hidupnya dari tingginya perburuan untuk mendapatkan gading," seiper dijelaskan John E Scanlon, Sekjen CITES, yang mengatur perdagangan internasional atas 35.000 jenis tanaman dan satwa.
Dalam laporannya, CITES juga menyebutkan terjadi peningkatan dalam penangkapan gading gajah sepanjang tahun 2013 yaitu sebanyak 500 kilogram.
Para pegiat lingkungan mengatakan peningkatan jumlah gading yang disita memperlihatkan penegakan hukum yang lebih baik namun tetap saja permintaan akan gading gajah amat tinggi, seperti dilaporkan BBC dari Jenewa Swiss, tempat kantor pusat CITES.
Laporan CITES ini didasarkan pada data dari 51 lokasi di seluruh Afrika, yang diperkirakan setara dengan tempat tinggal sekitar 30% hingga 40% gajah Afrika.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR