Penyebab gelotofobia
Penelitian akademis terhadap orang yang mengalami gelotofobia dimulai pada 2008 lalu, jadi masih banyak yang belum terungkap, dan penanganannya pun terbatas.
Dr Platt mengatakan tampaknya yang menjadi penyebab adalah lingkungan di masa anak-anak, bagaimana kepribadian mereka terbentuk, kehidupan sosial dan tingkat humor.
Dia mengatakan banyak orang yang mengalami gelotofobia atau yang disebut gelotophobes dilaporkan mengalami bullying di sekolah.
Pertanyaannya apa yang muncul terlebih dahulu? Apakah bullying dulu atau rasa sensitif jika ada yang tertawa.
Dr Platt yakin fobia tidak terjadi secara tiba-tiba pada usia 30 tahun, dan juga mengkaitkannya dengan sindrom Asperger.
Untuk memudahkan penanganan, Dr Platt menggunakan avatar yang dapat mengubah wajah, dan membantu terapis untuk mengidentifikasi kondisi pasien dan mempermudah penanganan.
Inggris memiliki tingkat kelaziman yang tinggi terhadap orang yang mengalami fobia, tampanya karena budaya humor yang dimiliki masyarakat tersebut, dengan 13% orang yang diperkirakan mengalami gelotophobia pada batas tertentu.
Dengan 1% populasi di Inggris dikategorikan memiliki ketakutan patologis terhadap tawa, yang berdampak pada kehidupan mereka.
Dr Platt mengatakan jumlah orang yang mengalami fobia pada tawa juga terjadi di negara Asia, di mana rasa malu digunakan sebagai norma pengawasan. Sementara Denmark memiliki kasus gelotofobia terendah. Hanya sekitar 2% dari populasi di Denmark mengalami kondisi tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR