Meningkatnya jumlah paus yang sakit serta semakin berkurangnya makanan paus mendorong lembaga lingkungan hidup di Australia untuk melakukan euthanasia (membunuh untuk mengurangi rasa sakit) kepada paus-paus yang sakit.
Ahli paus memperingatkan masyarakat bahwa mereka akan menyaksikan penjaga pantai melakukan euthanasia kepada paus yang sakit di masa yang akan datang.
Trevor Long dari Sea World mengatakan populasi paus jenis humpback akan semakin dibatasi oleh jumlah krill (sejenis udang kecil atau plankton) di Selatan samudra dan beberapa paus akan berjuang untuk bertahan.
Sebagai akibatnya, Departemen Taman Nasional dan Satwa Liar akan terpaksa melakukan euthanasia kepada paus-paus yang sakit di di sepanjang pantai timur Australia.
Long mengatakan mereka akan menggunakan jenis obat Lethabarb untuk mengeuthanasia hewan-hewan yang lebih kecil dan senapan bertenaga tinggi dan peluru untuk paus berukuran menengah.
"Hal ini sangat sulit dan merupakan isu yang sensitif. Kami sudah bekerja bersama dan mengerti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang."
Menggunakan bahan peledak untuk euthanasia
Long mengatakan paus-paus tersebut dieuthanasia menggunakan bahan peledak berskala rendah di Australia Barat, tetapi metode ini belum pernah digunakan di Queensland.
"Mereka menggunakan selimut peledak untuk euthanasia dengan cara yang sangat manusiawi dan cara ini telah dilakukan di belahan dunia lainnya," tambahnya.
"Selimut peledak diledakkan dengan cara yang terkontrol."
Petugas satwa liar pada hari Kamis mengawasi paus humpback berukuran 6.5 meter yang terlihat sakit di Sunshine Coast.
Paus yang sakit ini muncul di Gold Coast minggu lalu dan sepertinya terkena gigitan Hiu.
Terdampar atau ke Laut
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR