Selama berabad-abad manusia melakukan puasa sebagai laku pembersihan diri untuk sehat fisik, mental, spiritual. Di zaman modern ini bukti penelitian semakin banyak menguatkan manfaat sehat puasa. Seharusnya kadar kolesterol jadi membaik karena puasa.
Salah satu penelitian tentang manfaat puasa Ramadan terhadap kesehatan dimuat di American Journal of Applied Sciences tahun 2007. Penelitian itu dirancang untuk mengevaluasi dampak puasa Ramadan terhadap profil lipid plasma dan glukosa serum pada sejumlah mahasiswa Yordania.
Dilaporkan dalam penelitian tersebut bahwa puasa mendatangkan banyak perubahan pada pola tidur, aktivitas fisik dan kebiasaan makan. Perubahan itu mungkin menyebabkan perubahan metabolisme terhadap kesehatan dan penyakit.
Studi itu dilakukan di bulan puasa bulan Oktober 2006. Subjek penelitian adalah 70 orang mahasiswa dan mahasiswi Yordania yang sehat dari tiga universitas. Usia rata-rata mereka 21 tahun.
Parameter yang dihitung adalah berat badan, denyut nadi, tekanan darah diastolik dan sistolik. Semua parameter itu selama empat minggu bulan puasa secara bermakna terlihat lebih rendah dibandingkan sebelum bulan puasa. Dua minggu setelah puasa, berat badan dan parameter lain cenderung kembali ke masa sebelum puasa. Kabar gembiranya, parameter itu masih berada di angka sebelum puasa.
Mereka diperiksa gula darah, trigliserida, kolesterol, kolesterol jahat (LDL), kolesterol baik (HDL) satu hari sebelum, minggu pertama, kedua, keempat bulan puasa serta dua minggu setelah puasa. Ternyata, kolesterol baik meningkat secara bermakna selama bulan puasa. Ini mengindikasikan hubungan positif antara denyut nadi dan asupan lemak. Mengindikasikan pula hubungan negatif antara tekanan darah sistolik dan berat badan.
Kolesterol jahat secara bermakna terlihat menurun di akhir bulan puasa. Tidak pula terlihat kenaikan gula darah di akhir puasa.
Penelitian itu membuktikan bahwa puasa Ramadan memang menurunkan berat badan serta kolesterol jahat. Puasa pun secara meyakinkan meningkatkan kadar kolesterol baik. Tidak terlihat pula peningkatan trigliserida dan gula darah di akhir bulan puasa.
Penelitian yang dilakukan oleh Kamal Mahmoud Saleh Mansi dari Al at-Bayt University Al-Mafrag Yordania itu menyimpulkan bahwa puasa Ramadan berdampak baik terhadap profil lemak darah karena ada pembatasan asupan makanan. Profil lemak darah yang lebih baik ini tentu saja menguntungkan untuk pencegahan penyakit jantung koroner.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR