Secara teknis, mungkin galaksi telah ada sejak milyaran tahun lalu, tetapi ketujuh galaksi ini terselip dari pantauan radar hingga sekarang. Mereka adalah galaksi kerdil, dinamai demikian karena hanya beberapa milyar bintang di dalamnya, dibandingkan dengan galaksi-galaksi seperti Bima Sakti yang menganduk 400 milyar bintang. Para kerdil ini adalah galaksi yang paling melimpah di alam semesta, tetapi sulit untuk mendeteksinya karena cahaya mereka redup dan tersebar.
Saat ini astronom Yale melaporkan bahwa mereka telah berhasil mengatasi masalah tersebut, dengan cara menyolokkan delapan lensa kamera off-the-shelf. Mereka menggunakan lensa telephoto 400 mm f/2.8 Canon IS II, seharga $11,500 per lensa, dan mereka masih tergolong lebih murah daripada teleskop penelitian yang harganya mencapai jutaan atau milyaran dolar. Dengan lapisan lensa kamera dalam nanomaterial khusus, para ilmuwan mengurangi hamburan chaaya dalam teleksop dengan urutan besarnya, sehingga hasilnya lebih tajam.
Teleskop yang menemukan galaksi kerdil bernama Dragonfly, dan para peneliti berharap dapat menemukan lebih banyak galaksi tersebut di alam semesta.
"Galaksi-galaksi kerdil ini mungkin adalah puncak gunung es dan masih ada ribuan dari mereka di langit yang belum terdeteksi," kata pemimpin penulisan penelitian, Allison Merritt dalam sebuah press release.
Galaksi-galaksi baru ini terlihat mengorbit galaksi spiral M101. Kekhasan galaksi kerdil adalah mereka dapat ditarik oleh gravitasi di sekitar galaksi yang lebih besar. Tetapi mungkin galaksi kerdil tidak berhubungan dengan M101 dan mungkin hanya beredar bebas di dekat M101. Jika benar demikian, penemuan ini menjadi bukti tambahan bukti yang menunjukkan bahwa ada banyak ilmuwan yang belum mengerti tentang galaksi kerdil.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR