Perkembangan ekonomi kreatif mendorong industri di bidang ini berlomba-lomba memberikan dan mempertahankan kualitas. Padahal di mata Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf, Ahman Sya, hal tersebut tidaklah cukup.
"Muara ekonomi kreatif itu adalah kesejahteraan hidup, maka tak cukup kalau kita hanya berbicara soal kualitas. Parameter ini sudah sangat biasa dan dipakai oleh hampir semua orang di mana pun," katanya di Jakarta, Rabu (20/8).
Maka dari itu perlu elemen lainnya yang harus diterapkan para pelaku industri bidang ekonomi kreatif dalam menentukan parameter. "Bukan lagi kualitas tapi harus super kualitas, super efisien, memiliki daya jual, dan juga visioner," ujar Ahman.
Menurut Ahman, hal ini perlu karena memiliki korelasi dengan visi manajemen modern yang mengedepankan sumber daya manusia (SDM) produktif yang andal dengan landasan budaya kokoh.
"SDM produktif haruslah dapat menempatkan budaya sebagai sumber inspirasi. Di sini yang berperan adalah pikiran karena modal dasar ekonomi kreatif adalah otak manusia. Jadi mana mungkin hanya kualitas saja yang perlu diperhatikan," tutupnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR