Edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut saat ini belum merata dan masih terpusat di Pulau Jawa. Wilayah Indonesia Timur kurang mendapat perhatian. Padahal, Departemen Kesehatan pada tahun 2008 menyatakan, masalah gigi dan mulut termasuk 10 besar penyakit yang banyak dikeluhkan masyarakat Indonesia.
Hasil riset dasar kesehatan juga menyatakan sebanyak 25,9 persen penduduk di Indonesia mengalami permasalahan pada gigi dan mulut. Berangkat dari masalah tersebut, Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) kembali digelar dan difokuskan di wilayah Indonesia Timur.
BKGN ini diselenggarakan oleh Pepsodent, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) untuk memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat secara gratis.
"Tahun ini kita fokuskan di Indonesia Timur untuk memastikan BKGN ini merata di sejumlah daerah. Kita berharap dapat memberikan pelayanan tak hanya di kota besar, melainkan di daerah pelosok Indonesia," ujar Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia, Ratu Mirah Afifah di Pepsodent Dental Expert Center, Gandaria City, Jakarta, Kamis (4/9).
Masalah gigi dan mulut termasuk 10 besar penyakit masyarakat Indonesia.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PDGI Fachirah Hanum menjelaskan, wilayah Indonesia Timur memang cukup memprihatinkan akan pendidikan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Provinsi Maluku Utara misalnya, hanya 19,3 persen masyarkat yang menerima pelayanan kesehatan gigi dan mulut, sementara di Sulawesi Tengah hanya 18 persen. Masih minimnya pelayanan ini dikarenakan kurangnya dokter gigi dan fasilitas yang kurang memadai di daerah tersebut.
BKGN sendiri lebih menyasar pada anak-anak sebab pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut harus diajarkan sejak dini. Yosi Kusuma Eriwati dari AFDOKGI mengatakan, dalam BKGN ini anak-anak akan diajarkan cara menyikat gigi yang dikemas secara menarik. Namun, menurut Yosi, pendidikan mengenai kesehatan gigi dan mulut juga tak lepas dari peran orang tua dan guru di sekolah.
"Bagaimana membuat menyikat gigi itu menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi mereka sehingga bisa diikuti di rumah," terang Yosi.
Selain memberikan edukasi kepada anak-anak pada khususnya, BKGN juga menyediakan beberapa pelayanan untuk mengobati masalah gigi dan mulut. Tahun ini , BKGN akan digelar di 18 Fakultas Kedokteran Gigi di seluruh Indonesia mulai 12 September hingga 19 November 2014. Kegiatan ini ditargetkan dapat menjangkau 20.000 masyarakat Indonesia dengan melibatkan lebih dari 4000 tenaga kesehatan gigi.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR