Dinding pagar sebuah masjid yang sekaligus menjadi pusat pendidikan, dicoreti tulisan Ban Islam yang berarti "Larang Islam". Sementara sebuah masjid lainnya dilempari botol-botol bir.
Menurut tokoh Muslim setempat, Burhaan Mehtar, serangan semacam ini telah menjadi hal yang sering mereka alami.
"Mungkin cara terbaik menghadapinya adalah mengabaikan serangan yang dilakukan segelintir orang ini," kata Mehtar kepada ABC.
"Namun setiap orang memiliki batas kesabarannya, dan menjadi ketakutan atas apa yang terjadi," tambahnya.
Dikatakan, serangan semacam ini menumbuhkan ketakutan terutama di kalangan wanita dan anak-anak muslim. "Ada perasaan khawatir, segalanya bisa saja terjadi," tukas Mehtar.
Grafiti ini muncul hanya sehari setelah aksi damai di pusat kota Perth yang menyerukan dihentikannya sikap Islamophobia. Aksi itu diganggu oleh sekelompok demonstran anti Muslim.
Banyak peserta unjuk rasa anti-Muslim yang diperintahkan polisi untuk meninggalkan lokasi karena perilaku mereka yang berpotensi memicu kekerasan.
KOMENTAR