Tidak seperti kebanyakan politisi Amerika Serikat, Paus Fransiskus tidak melihat ilmu pengetahuan dan keyakinan iman sebagai dua hal yang saling bermusuhan. Karena itu, Paus mengatakan, sains dan iman sejalan dan tidak bisa dipertantangkan.
Dalam pidatonya di Vatikan beru-baru ini, Sang Paus mengatakan bahwa teori-teori ilmiah seperti Dentuman Besar dan evolusi sama sekali tidak bertentangan dengan iman. “Evolusi alam tidak bertentangan dengan gagasan penciptaan. Teori evolusi—dalam praktiknya—pasti memerlukan penciptaan yang terus berubah.”
Seperti keputusannya tentang pernikahannya sesama jenis, keputusan ini sedikit memunculkan kontroversi. Terlepas dari itu semua, Gereja Katolik di Vatikan secara terbuka menerima teori evolusi, meski sebelumnya Paus Benediktus XVI pernah mengusulkan teori intelligent design. Bagi beberapa pihak, sikap Paus Benediktus itu tak ubahnya rata-rata polikus di Amerika Serikat.
Apa yang disampaikan oleh Paus Fransiskus seolah menyepakati apa yang digagas oleh pemerhati iklim, Katharine Hayhoe, seorang profesor di Texas Tech University yang sekaligus direktur dari Climate Science Center. Hayhoe telah menunjukkan dalam artikelnya bahwa kepedulian terhadap lingkungan seiring-sejalan dengan iman dan nilai-nilai konservatisme.
Selain sebagai profesor, Hayhoe merupakan pemeluk Kristen Injili yang taat yang pernah terlibat dalam pembuatan buku yang mempersoalkan keterkaitan iman dan pemanasan global.
“Tidak ada yang lebih konservatif dari melestarikan lingkungan sekitar; memastikannya cukup untuk masa depan, dan tidak menyia-nyiakannya seperti yang saat ini terjadi,” ujar Hayhoe kepada NPR. Hayhoe menambahkan bahwa Tuhan memberi manusia otak untuk membuat pilihan terbaik. Dan ada konsekuensi terhadap segala sesuatu yang kita pilih.
Meski demikian, pandangan Paus Fransiskus yang mengatakan sains dan iman itu sejalan dianggap tidak populer oleh kalangan politikus di Amerika Serikat.
Soal perubahan iklim, Senator James Inhofe mengatakan bahwa sebuah keangkuhan untuk berpikir bahwa manusia bisa mengubah segalanya. Sementara itu Gubernur Florida Rick Scott kerap menggunakan agama untuk menghindari pertanyaan tentang apakah manusia adalah penyebab pemanasan global.
Soal teori evolusi, beberapa politikus Partai Republik seperti Senator Marco Rubi dan Gubernur Louisiana Bobby Jindal mendaku tidak tahu tentang proses penciptaan. Secara berulang-ulang selalu muncul alasan; ketika ditanya hal-hal yang menyinggung ilmu mengetahuan, mereka akan menghindar seraya berujar, “Saya bukan ilmuan.”
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR