Setiap orang selalu takut melihat ubur-ubur. Ketika sedang asyik berenang, biasanya kita akan langsung panik dan memilih untuk kembali ke daratan setelah melihat ubur-ubur melintas. Sekecil apapun ukurannya.
*
Sebuah pulau di wilayah Kalimantan Timur menawarkan pengalaman travelling yang berbeda bagi pecinta wisata air. Pulau yang menjadi bagian dari Kepulauan Derawan ini memiliki laguna berupa danau air tawar di bagian tengahnya. Bentuknya yang seolah memeluk danau tersebut menjadikan pulau ini dinamakan Kakaban (artinya memeluk).
Danau air tawar ini memiliki keunikan tersendiri. Selain dipeluk oleh gugus pepohonan rindang, danau ini menjadi habitat bagi ubur-ubur cantik berwarna merah jingga. Gejala pergeseran lempeng bumi mengakibatkan terangkatnya sebagian dasar laut yang membentuk pulau (atol). Ketika terangkat, bagian pulau ini dengan alaminya membentuk danau tepat di tengah-tengah dan memerangkap ubur-ubur dari laut di danau tersebut.
Ketika orang selalu berkata “berhati-hatilah dengan penampilan cantik”, maka di Kakaban, kita harus melupakannya. Ubur-ubur jingga ini selain cantik juga baik. Nihilnya predator di danau ini menjadikan ubur-ubur jingga tidak lagi memiliki daya sengat.
Danau di Kakaban termasuk air payau berwarna kehijauan. Semakin ke tengah, air semakin tawar dan warnanya semakin bening. Di sinilah kita dapat melihat ubur-ubur jingga ini dengan lebih jelas. Warna jingga si ubur-ubur semakin berkilau dan membuat kita semakin ingin menyentuhnya.
Ketika tangan kita menyentuh tubuh ubur-ubur ini, rasa lembut dan kenyal memberikan sensasi tersendiri. Keakraban begitu kental di sini. Kita dapat berenang tenang sambil menyaksikan ubur-ubur bergenjot mengapung di danau tanpa khawatir tersengat jika sesekali menyentuhnya. Bahkan kita bisa dengan sengaja menyentuhnya!
Sebenarnya terdapat empat spesies ubur-ubur yang menghuni Danau Kakaban. Empat spesies tersebut adalah Aurelia aurita (bening dan bulat pipih), Tripedalia cystophora (ukurannya kecil), Cassiopeia ornata (spesies khas di Kakaban yang selalu dalam posisi terbalik), dan Mastigias papua yang bentuknya mengingatkan kita dengan film kartun Sponge Bob.
Sempatkan diri menuju Kakaban
Bagi Anda yang berada di luar Kalimantan Timur dan ingin mengunjungi Kakaban, Anda bisa menggunakan pesawat. Agar biaya lebih murah, Anda bisa menggunakan maskapai Lion Air dari berbagai kota di Indonesia. Pesawat biasanya akan transit di Bandara Sepinggan – Balikpapan, dan kemudian lanjut menuju bandara Juwata – Tarakan.
Dari Bandara Juwata, Anda bisa memanfaatkan taksi atau bus menuju pelabuhan Tarakan dengan lama perjalanan sekitar 20-30 menit. Jika ingin lebih murah, Anda bisa berjalan kaki sejenak hingga keluar bandara untuk menumpang angkot. Namun, Anda harus dua kali ganti angkot untuk tiba di pelabuhan.
Sesampainya di Pelabuhan Tarakan ini barulah Anda menghadapi petualangan. Anda harus menaiki speedboat menuju kepulauan Derawan selama kurang lebih 3-4 jam. Bagi yang mudah mabuk laut, ingatlah untuk mengonsumsi obat anti mabuk setengah jam sebelum menyeberang laut. Biaya sewa speedboat berkisar Rp1.500.000,00 dan mampu memuat hingga 15 orang per kapal.
Saat terbaik mengunjungi pulau ini tentu sebelum atau sesudah musim penghujan, biasanya Maret, Mei, dan Agustus. Oleh karena ini, segera kunjungi agen Lion Air dan pesan tiket Anda untuk bulan tersebut. Lakukan Lion Air online booking dari jauh-jauh hari untuk mendapatkan harga yang lebih murah.
Sisihkan setidaknya empat hari untuk menikmati Pulau Kakaban. Anda pun bisa sekaligus menikmati keindahan kepulauan Derawan dengan berkeliling ke empat pulaunya. Anda juga harus mencoba bermalam di penginapan atas laut di Pulau Maratua. Menikmati waktu di tempat ini memastikan Anda tidak lagi terlalu ingin mengunjungi Maldives karena ternyata pulau ini pun sama indahnya!
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR