Sebagian wilayah Gaza yang sudah hancur akibat perang dengan Israel, saat ini tergenang banjir setelah hujan lebat selama dua hari.
Hujan dan banjir ini terjadi, di tengah ribuan warga Gaza yang masih tinggal di tempat penampungan sementara atau puing-puing rumah yang rusak dalam perang.
Perang dengan Israel pertengahan tahun ini menghancurkan atau merusak sekitar 100.000 rumah di Gaza. (Baca: Butuh Rp 3,4 Triliun untuk Pulihkan Gaza)
Di kawasan Shejaiya, Gaza, dilaporkan salah satu daerah yang paling parah terhantam serangan tank Israel, tidak tampak adanya pembangunan kembali.
Rumah warga Gaza di kawasan Shejaiya, tempat paling parah yang rusak akibat serangan Israel.
"Saya sangat khawatir akan cuaca namun tidak ada yang dapat saya kerjakan," kata salah seorang warga di kawasan itu, Ibtisam al-Ijla, 46 tahun, kepada AFP.
Ia dan suaminya melarikan diri tanpa menggunakan alas kaki di tengah pemboman Israel dan saat kembali rumahnya rusak berat.
Namun ia dan suaminya tidak memiliki uang untuk menyewa di tempat lain dan terpaksa kembali ke rumah yang rusak.
Sekitar 30 persen rumah di kawasan dengan 1,8 juta penduduk itu rusak atau hancur.
Dalam perjanjian yang ditengahi PBB, Israel sepakat untuk melonggarkan blokade delapan tahun guna memasok bahan bangunan untuk rekonstruksi. (Baca: Ini Garis Besar Kesepakatan Gencatan Senjata Jangka Panjang Israel-Palestina)
Tetapi sejauh ini, tidak banyak perkembangan dalam pembangunan kembali Gaza, lansir AFP.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR