Tidak kurang 1.200 jiwa di Dusun Kupen, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terancam bencana tanah longsor. Ancaman longsor itu bahkan sudah terlihat sejak 10 tahun terakhir.
"Sejak 10 tahun terakhir, di sini sering terjadi longsoran kecil-kecil," kata Agus, warga dusun setempat, Jumat (19/12).
Agus mengatakan, warga selalu khawatir jika musim hujan tiba lantaran tidak sedikit rumah yang sudah ambles dan roboh akibat longsoran-longsoran kecil itu. Agus menyebutkan, ada sekitar 240 rumah yang berdiri di kawasan Bukit Andong itu.
"Ada juga rumah yang sudah roboh terkena longsor. Kami selalu khawatir, apalagi kalau masuk musim hujan seperti saat ini," imbuh Agus.
Selain longsoran kecil, kata Agus, di atas bukit juga diketahui sudah muncul rekahan tanah yang semakin memanjang setiap tahun. Saat ini rekahan itu sudah mencapai 800 meter, sedangkan di bawah bukit juga muncul rekahan sepanjang 600 meter.
"Agar tidak terus memanjang, warga hanya menutup rekahan itu dengan tanah," ucap Agus yang menjabat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Baleagung ini.
Seperti diberitakan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta akan memasang dua alat early warning system (EWS) di dusun ini, Jumat siang. EWS merupakan alat peringatan dini terhadap bencana tanah longsor.
"Setelah kami kaji dan survei, ternyata ada rekahan tanah yang memanjang sekitar 800 meter di dusun ini. Ini berpotensi tinggi mengakibatkan longsor yang bersifat masif," kata Subandriyo, Kepala BPPTKG Yogyakarta.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR