Seorang pemburu harta karun yang menemukan emas batangan dari reruntuhan kapal, diadili di pengadilan Florida, Amerika Serikat, karena menipu penyandang dananya.
Tommy Thompson ditangkap atas kasus perdata harta karun yang diajukan oleh investornya.
Sebanyak 161 investor memberikan Thompson $12,7 juta (Rp160 miliar) untuk menemukan kapal yang diduga memiliki harta harun dengan pemikiran mereka akan mendapatkan keuntungan lebih dari yang sudah mereka investasikan.
Tahun 1988 Thompson berhasil menemukan emas senilai jutaan dolar dari sebuah kapal yang tenggelam di lepas pantai Amerika pada tahun 1857.
Namun, para investor menuduh Thomspon menipu mereka untuk keluar dari perjanjian terkait dengan penemuan kapal karam terbesar dalam sejarah AS tersebut.
Pria berusia 62 tahun yang disebut pihak kementerian kehakiman AS sebagai "salah satu buron yang paling cerdas yang pernah dicari", ditangkap di sebuah hotel pada Selasa (27/01).
Thompson dan Antekeier tinggal di Hotel Hilton selama dua tahun. Thompson tinggal di Hilton Suite di West Boca Raton, Florida selatan, dengan seorang perempuan bernama Alison Antekeier yang juga ditangkap.
Mereka telah tinggal di hotel tersebut selama dua tahun, membayar kamar mereka secara tunai dengan nama palsu dan menggunakan taksi dan angkutan umum agar tidak terdeteksi oleh polisi.
Harga kamar di hotel Hilton mulai dari $224 (sekitar Rp2.800.000) per malam, menurut situs hotel tersebut.
Thompson dan Antekeier dijadwalkan akan diekstradisi ke Ohio, di mana surat perintah penangkapan sipil dikeluarkan pada 2012 setelah Thompson gagal untuk menghadiri sidang pengadilan yang diajukan oleh investornya.
Di pengadilan hari Kamis (30/01), Thompson mengatakan kepada hakim ia memiliki "situasi medis yang ekstrem", termasuk ensefalitis atau lebih dikenal dengan radang otak, dan alergi yang akan diperburuk jika dia kembali ke negara bagian AS di bagian utara.
!break!Tunai
Thompson mengasingkan diri pada 2006 dan menetap di sebuah rumah mewah di Vero Beach, Florida. Ia buron pada 2012.
Menurut laporan kriminal, ia dan Antekeier menggunakan 12 telepon seluler berbeda dan membayar segala sesuatu dengan uang yang agak basah karena sudah mereka kubur di bawah tanah.
Sebuah buku berjudul How to Live Your Life Invisible (Bagaimana Menjalani Hidup Anda Tanpa Terlihat) ditemukan di rumah mewah di Vero Beach, dengan halaman yang ditandai di bab berjudul: "Jalani hidup Anda dengan hanya membayar tunai."
Kapal SS Central America tenggelam di tengah badai 200 mil di lepas pantai South Carolina pada September 1857 dan menewaskan 425 orang serta mengakibatkan kepanikan ekonomi dengan hilangnya berkilo kilo emas.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR