Menggunakan teleskop super canggih, astronom asal Amerika Serikat dan Belanda berhasil menemukan sebuah planet ekstrasolar yang memiliki cincin raksasa.
Cincin planet bernama J1407b itu berukuran 200 kali cincin Saturnus, membuat cincin milik planet ketujuh terjauh dari Matahari di Tata Surya itu cuma seperti koin kecil.
J1407b beserta cincinnya terletak pada jarak 400 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini merupakan planet bercincin pertama yang ditemukan di luar Tata Surya.
Sebenarnya, planet tersebut sudah ditemukan pada tahun 2012 lalu. Namun, publikasi dari penemuan baru muncul baru-baru ini di arXiv.
Jika J1407b berada di Tata Surya, maka penampakan cincinnya bakal mendominasi langit di Bumi.
"Jika kita bisa mengganti cincin Saturnus dengan J1407b, mereka mudah terlihat saat malam dan lebih besar dari purnama," kata Matthew Kenworthy dari Observatorium Leiden yang terlibat penemuan, seperti dikutip CNN, Kamis (29/1).
Astronom menemukan J1407b dengan dua perangkat optik yang masing-masing memiliki 8 kamera. Dengan cara itu, astronom bisa mengamati saat cincin J1407b menyebabkan peredupan cahaya bintangnya.
Biasanya, astronom hanya menjumpai peredupan atau gerhana bintang akibat adanya planet yang melintas di mukanya dalam waktu singkat.
Namun, dengan besarnya ukuran cincin J1407b, gerhana yang disebabkannya mencapai 56 hari.
Gerhana akibat 30 cincin milik J1407b unik karena densitas cincin yang berbeda. Pada bagian cincin yang berdensitas rendah, cahaya bintang dapat menembus.
Seperti pada Saturnus, J1407b juga memiliki gap antarcincin. Astronom menduga, di sana terdapat banyak bulan. Saturnus sendiri menyimpan 60 bulan.
Bila cincinnya saja besar, maka planetnya tentu juga besar. Astronom menyebut J1407b sebagai super-Saturnus.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR