Gerakan di media sosial dengan tagar Koin untuk Australia guna menanggapi pernyataan PM Tony Abbott soal bantuan tsunami mendapat reaksi beragam di negara itu.
Ribuan tagar #CoinForAustralia dan juga #KoinUntukAustralia itu digalang mahasiswa Aceh untuk menjawab pernyataan Abbott yang mengaitkan bantuan tsunami dan rencana eksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang saat ini ditahan di penjara Kerobokan, Bali.
Kampanye sosial media ini menunjukkan reaksi antiAustralia, menurut siaran pagi TV the Today Show Minggu (22/2).
Sementara tanggapan pengguna media sosial di Australia sendiri beragam, sebagian mendukung dan lainnya mengkritik gerakan mengumpulkan koin itu.
Akun C J, @J @cjozboy antara lain yang menulis, "Perdana Menteri kami mungin bodoh namun kampanye #CoinForAustralia menghina semua warga Australia yang memberikan secara tulus."
Kritikan dan dukungan
Sementara akun Peter Johnson @cree999 menulis, "Anda akan mengumpulkan uang dan pejabat korup Anda akan menyimpannya."
Akun Snezena Stojanovska menyebutkan, "Kampanye ini tak masuk akal, dan Tony Abbot hanya ingin membantu."
Tetapi sebagian pengguna media sosial lain mengkritik pernyataan Abbot, termasuk Kerry Glover yang menulis, "Bantuan tsunami berasal dari pembayar pajak dan Abbott tidak memiliki hak untuk melemparnya ke muka korban."
Kesatuaan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Aceh membuka posko pengumpulan koin untuk Australia sebagai protes atas pernyataan Abbott.
"Poin pentingnya adalah apa yang kita lakukan ini merupakan pesan moril dan dukungan kepada presiden Joko Widodo untuk tetap konsisten dan tegas dalam menegakkan hokum dalan negeri," kata Darlis Aiziz, ketua Kammi.
Sebelumnya, dua pengamat Australia menyebutkan pernyataan Abbot itu kontra produktif dan arogan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR