Guru di Inggris melaporkan bahwa mereka membawa makanan sendiri ke sekolah untuk diberikan kepada murid mereka akibat kemiskinan yang dihadapi keluarga siswa.
Serikat pengajar Inggris NASUWT mengatakan sekolah dan guru semakin harus berhadapan dengan konsekuensi dari kemiskinan.
Banyak guru di Inggris mengatakan mereka melihat murid tiba di sekolah kelaparan dan tidak mengenakan pakaian yang tepat dengan kondisi cuaca.
Namun pihak dari Partai Konservatif mengatakan jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan telah turun 300.000 di bawah pemerintahan koalisi.
Sedangkan pihak Liberal Demokrat mengatakan mereka telah membantu keluarga dengan memperkenalkan makanan sekolah gratis bagi semua anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Menanggapi situasi ini, Tristram Hunt dari Partai Buruh memperingatkan "kemiskinan dapat mendatangkan malapetaka terhadap kepercayaan diri anak".
Hambatan Besar
Hunt mengatakan kemiskinan adalah salah satu "hambatan terbesar" untuk murid dapat berprestasi di sekolah.
Klaim tentang kemiskinan pada anak sekolah akan diperdengarkan di konferensi serikat guru tahunan NASUWT di Cardiff, Inggris.
Serikat meminta para anggota untuk berbagi pengalaman mereka dan telah menerima hampir 2.500 tanggapan.
Sekitar satu dari empat guru mengatakan mereka membawa makanan untuk murid yang lapar, dan lebih banyak lagi mengatakan telah melihat sekolah memberi makan murid.
Tiga dari empat guru pernah melihat murid tiba di sekolah dengan "pakaian yang tidak pantas" seperti tanpa kaus kaki atau mantel dalam cuaca buruk.
Angka yang hampir sama juga menyatakan bahwa diet yang buruk berarti bahwa murid tidak dapat berkonsentrasi pada tugas mereka.
Lebih lanjut, semakin banyak siswa dipulangkan dengan surat tentang makanan sekolah yang belum dibayar, dan murid yang sakit masih pergi ke sekolah karena orang tua tidak mampu untuk mengambil cuti, ungkap para guru.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR