Menara bersejarah Dharahara yang juga dikenal sebagai Menara Bhimsen yang terletak di ibu kota Nepal, Kathmandu, roboh menyusul gempa dahsyat berkekuatan 7,9 SR yang menggoyang negeri itu.
Sejauh ini, ditemukan dua korban jiwa yang telah ditemukan jenazahnya pasca-runtuhnya obyek wisata terkenal itu.
Pihak berwajib belum dapat memastikan berapa banyak pengunjung menara yang dibangun pada tahun 1832 itu ketika gempa terjadi. Namun, menurut laporan CNN-IBN, diperkirakan sekitar 400 orang terjebak.
Kepolisian segera memagari menara setinggi sembilan lantai itu. Menara Dharahara merupakan salah satu landmark bersejarah Kathmandu yang diakui UNESCO.
Di lantai 8, terdapat balkon khusus bagi pengunjung untuk melihat panorama indahnya Lembah Kathmandu. Menara ini memiliki tangga berbentuk spiral dengan 213 langkah kaki untuk mencapai puncak. Tiang setinggi 5,2 meter yang dilapisi perunggu menghiasi puncak obyek wisata yang dibuka untuk umum sejak tahun 2005 ini.
Diperkirakan lebih dari 150 orang tewas di Kathmandu dan sejumlah bangunan ambruk setelah gempa berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Nepal dan India bagian Utara, Sabtu (25/4) sekitar pukul 13.11 WIB. Angka korban jiwa dikhawatirkan akan terus meningkat mengingat struktur bangunan di Kathmandu yang dihuni oleh keluarga dengan jumlah besar.
Gempa dahsyat terakhir pada tahun 1934 menewaskan lebih dari 8.500 orang. CNN melaporkan, keadaan sangat kacau. Banyak warga yang berteriak dan menangis. Tidak sedikit korban luka-luka dengan luka serius di kepala dan tulang yang patah.
Salah satu korban tewas adalah remaja perempuan berumur 15 tahun di India bagian utara yang tertimpa dinding rumah, yang ambruk digoyang gempa. Korban kedua seorang perempuan yang tewas tertimpa patung di pinggir kota Kathmandu.
Berdasarkan data Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa awalnya dideteksi berkekuatan 7,7 momen magnitudo, tetapi kemudian dikoreksi menjadi 7,9. Pusat gempa di koordinat 28.131 lintang utara dan 84.649 bujur timur atau sekitar 81 kilometer arah barat laut ibu kota Nepal, Kathmandu, dan pada kedalaman 15 kilometer.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR