Ada sebuah pola rahasia dalam sejumlah peristiwa gempa yang menghantam Nepal sepanjang sejarah. Pola itu terbentuk dari aktivitas patahan utama di Nepal dengan jarak aktivitas sekitar 80 tahun.
Laurent Bollinger dari Lembaga Riset Nuklir Sipil Perancis (CEA) mengungkap pola rahasia dalam gempa Nepal itu lewat penelitiannya bulan lalu. Hasil penelitian dipaparkan dalam pertemuan Nepal Geological Society, dua minggu sebelum gempa Nepal pada Sabtu (25/4).
Bollinger dan rekannya masuk ke hutan belantara di Nepal, menggali palung di sekitar patahan utama di negara itu, yang memanjang 1.000 kilometer dari barat ke timur, di tempat di mana patahan bertemu dengan permukaan Bumi.
Menggunakan fragmen arang yang terbakar, Bollinger dan rekannya berupaya mendeteksi waktu terakhir patahan itu menggeliat. Teks kuno mendeskripsikan sejumlah peristiwa gempa besar, tetapi belum ada penelitian langsung di lapangan.
Ada sejumlah peristiwa gempa di Nepal yang tercatat, yaitu pada 1255, 1344, 1505, 1833, dan 1934. Gempa pada tahun 1934 adalah yang paling mematikan sepanjang era modern. Sekitar 17.000 orang tewas di Nepal dan India.
Lewat penelitian, Bollinger menunjukkan bahwa patahan utama yang diteliti, kerap disebut patahan Mahendra Highway, tidak "bertanggung jawab" pada gempa tahun 1505 dan 1833. Patahan itu hanya "bertanggung jawab" pada gempa tahun 1255, 1344, dan 1934.
Seperti ditulis dalam Cosmos, 28 Juli 2014, patahan Mahendra Highway dibagi menjadi tiga segmen, timur (timur Kathmandu), tengah (Kathmandu dan sekitarnya), serta Barat (barat Kathmandu).
Tahun 1255, sebuah gempa dipicu oleh aktivitas segmen Mahendra Highway timur. Aktivitas segmen tersebut mentransfer energi ke segmen lainnya. Akibatnya, pada tahun 1344, gempa terjadi akibat aktivitas segmen di Mahendra Highway barat.
Aktivitas segmen Mahendra Highway timur jugalah yang memicu gempa mematikan pada tahun 1934. Kini, segmen Mahendra Highway barat mengakibatkan gempa pada Sabtu lalu yang telah membunuh 3.300 orang.
Ada pola rahasia dalam dua gempa itu. Selang antara gempa tahun 1255 dan 1344 adalah 89 tahun. Sementara itu, selang antara gempa tahun 1934 dan 2015 adalah 81 tahun. Selisih antara dua gempa yang terjadi akibat interaksi segmen barat dan timur Mahendra Highway 80 tahun.
Mengapa jaraknya sekitar 80 tahun? Belum diketahui penyebabnya. Namun, ada kemungkinan pola tersebut bakal terulang, atau setidaknya, ada gempa-gempa yang akan berseumber dari patahan itu.
"Kalkulasi awal menunjukkan gempa bermagnitudo 7,8 Sabtu kemarin tidak cukup besar untuk meruntuhkan hingga permukaan. Jadi, masih ada tegangan yang disimpan," ungkap Bollinger.
Dengan masih adanya energi, masih ada potensi gempa pada masa mendatang. "Masih akan ada gempa besar dari barat dan selatan (segmen itu) pada dekade-dekade selanjutnya," imbuhnya seperti dikutip BBC, Minggu.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR