Kasus mewabahnya virus MERS semakin marak dibicarakan akibat penularannya yang meluas dengan cepat.
Hingga kini, tercatat penderita kasus MERS di Korea Selatan sebanyak 108 orang, 9 diantaranya meninggal dunia. Menurut Tjandra Yoga Aditama selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, jumlah itu melewati “batas psikologis 100 orang”.
Karena kasus penularannya yang termasuk cepat, pemerintah Korsel menutup sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan penularan. Sebanyak 2.474 sekolah dan 22 universitas ditutup, dan sebanyak 3.439 orang dikarantina. Dengan jumlah sebanyak itu, pemerintah khawatir adanya indikasi bahwa virus MERS yang menyebar di Korea Selatan bermutasi menjadi virus yang lebih mudah menular. Namun, setelah diteliti lebih jauh dengan melakukan sekuensing virus, virus MERS yang menyebar di Korea Selatan tidak memengaruhi keganansan penularan.
“Hasil laboratorium sekuensing virus menunjukkan ‘Almost identical’ dengan yang di Saudi Arabia. Juga virus yang didiagnosa di Tiongkok menunjukkan ‘Minor Mutation’. Artinya, secara ilmu virology, virus korona penyebab MERS di Korea pada dasarnya sama dengan virus yang selama ini dikenal,” tutup Tjandra, yang juga anggita Tim Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk MERS-CoV ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR