Komunisme di Afrika memang tak berkembang secara pesat layaknya yang terjadi di beberapa negara di Asia seperti Vietnam,Tiongkok dan Korea Utara atau negara Amerika Latin seperti Kuba.Namun jejak-jekak komunisme sempat bergejolak walaupun sedikit di Afrika.
Komunisme di Afrika secara garis besar terbentuk sebagai sebuah perlawanan melawan pemerintah kolonial yang memperlakukan penduduk asli Afrika secara tidak adil.
Partai komunisme di Afrika pertama kali muncul pada tahun 1921 di Afrika Selatan,namun baru setelah berakhirnya perang dunia kedua,partai ini mulai berkembang sejak Soviet mulai mengepakan sayap-sayap komunis di benua mutiara hitam tersebut.
Selain di Afrika Selatan mulai bermunculan partai-partai komunis di Afrika,awalnya di negara-negara Afrika Utara seperti di Tunisia,Algeria,Moroko dan Mesir.Lalu beberapa partai komunis juga mulai muncul di daerah bagian selatan Afrika,seperti di Angola,Rhodes (sekarang Zimbabwe),Mozambik,dan lain sebagainya.
Pada tahun 50an komunis mulai berkembang semenjak Soviet perlahan-lahan dibawah kepemimpinan Nikita Khr ushchev membantu pergerakan kemerdekaan bangsa-bangsa di Afrika.Kebijakan ini lalu makin signifikan pada pemerintahan Leonid Brezhnev.
Untuk melawan pemerintahan kolonial di Afrika,mulai muncul berbagai pergerakan-pergerakan di Afrika yang didukung oleh Soviet.Seperti WPE di Ethiopia,MPLA di Angola, FRELIMO di Mozambik, ZAPU di Rhodesia, SWAPO di Namibia, dan ANC di Afrika Selatan.
Namun dari beberapa pergerakan ini,hanya beberapa yang sukses mendirikan pemerintahan komunis di Afrika.Hanya Mozambik dan Angola yang kemudian menjadi negara komunis setelah berhasil merebut kekuasaan dari pemerintahan yang lama,itupun pemerintahan ini hanya bertahan hingga runtuhnya komunis pada awal 90an.Hanya beberapa diantara nya yang masih ada hingga kini,seperti ANC di Afrika Selatan yang masih ada hingga kini dengan anggota sekitar 130 ribu orang.
Dapat dikatakan komunisme tidak mencapai kesuksesan yang gemilang di tanah Afrika mengingat kurang terstrukturnya komunis di Afrika secara pengorganisasian dan landasan ideologi akan komunis yang masih lemah.
Penulis | : | |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR