Amerika hari Senin (27/7) mengatakan sedang merancang strategi bersama Turki untuk mengusir militan ISIS dari Suriah utara, sekaligus meningkatkan peran Turki dalam menumpas teroris di kawasan itu.
Seorang pejabat Amerika mengatakan tujuan utamanya adalah menciptakan “zona bebas ISIS” guna “menjamin situasi yang lebih aman di perbatasan Turki dengan Suriah.” Tetapi pejabat itu menambahkan operasi gabungan Amerika-Turki itu tidak akan meliputi pemberlakuan zona larangan terbang seperti yang dikehendaki Turki.
Zona larangan terbang sedianya akan menghentikan gempuran-gempuran udara oleh pemerintah Suriah.
Amerika khawatir pemberlakuan zona itu akan semakin mendorong mereka lebih jauh ke dalam perang saudara di Suriah yang telah berlangsung empat tahun.
Turki minggu lalu akhirnya ikut bergabung dalam operasi militer koalisi setelah dua serangan bunuh diri di wilayahnya menewaskan 34 orang, termasuk dua tentara. Untuk pertama kalinya, Turki juga mengizinkan Amerika memakai pangkalan udara Incirlik miliknya untuk melancarkan serangan terhadap militan ISIS.
Turki telah meminta agar NATO hari Selasa menggelar sidang darurat mengenai situasi keamanannya. NATO mengatakan permintaan itu dilatarbelakangi “parahnya kondisi keamanan menyusul serangkaian serangan teror yang brutal dalam beberapa hari ini.”
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR