Di hutan lembab dekat kota Cusco, Peru, ditemukan spesies baru katak mungil yang hanya seukuran jelly bean!
Katak mungil itu berwarna gelap, dengan bintik putih di perutnya dan corak seperti ‘topeng’ dengan warna lebih gelap di wajahnya.
Awalnya, katak mungil ini ditemukan pertama kali di tahun 2011. Pada saat itu, Vanessa Uscapi –seorang ahli biologi di National University of Saint Anthony the Abbot, menamakan katak seukuran ujung jari manusia itu dengan nama Noblella madreselva. Madreselva diambil dari nama konservasionis di negara itu, yang artinya sendiri dalam bahasa Latin berarti ibu pertiwi. Meski ditemukan di tahun 2011, baru pada tahun ini N. madreselva berhasil diidentifikasi secara lengkap dan penemuannya dimuat di jurnal Zookeys.
N. madreselva bukanlah satu-satunya spesies katak mungil baru yang ditemukan beberapa waktu belakangan. Pada Juni lalu, ilmuwan di Brazil juga menemuan tujuh katak baru yang seluruhnya tergolong dalam genus Brachycephalus.
Tercatat, katak paling mungil yang pernah ditemukan adalah katak dari Papua Nugini. Katak itu masuk ke dalam genus Paedophyryne, yang biasanya berukuran kurang dari 1,5 cm. Spesies terkecil dari genus itu, Paedophyryne amauensis bahkan hanya berukuran sekitar 7,7 milimeter! Dengan ukuran sekecil itu, P. amanuensis tak hanya tercatat sebagai katak paling mungil di dunia, tapi juga jenis vertebrata paling mungil di Bumi.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR